Arti Simbol Dua Jari V dari Menang, Damai, Hingga Imut

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Perhatikan jika ada orang ramai-ramai berfoto. Rata-rata mereka menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah membentuk hurup V untuk mengekspresikan dirinya. Gaya jari seperti itu seringkali sebagai simbol peace (damai).

Terkadang beberapa cewek menggunakan simbol ini saat berswafoto sebagai tanda imut. Dengan bibir monyong dan mata mengarah ke kamera, gaya seperti ini menjadi tren di kalangan anak muda hingga sekarang.

Nah, darimana sebenarnya simbol ini berasal?

Tanda V ini pertama kali muncul pada 25 Oktober 1415. Saat itu terjadi perang Inggris dan Prancis. Dalam pertempuran Agincourt yang terjadi selama Perang Seratus Tahun antara Inggris dan Prancis beberapa pemanah sempat ditahan. Alih-alih membunuh tawanan itu, Prancis memotong jari tengah dan telunjuk para pemanah ini. Ini hukuman karena jari tengah dan telunjuk mereka untuk menarik tali panah

Hal ini membuat Inggris marah besar dengan kelakuan Prancis. Apalagi pasukan Prancis menjadikan tanda V ini sebagai cara menghina pasukan Inggris.

Nah, barulah tanda V ini berubah fungsinya saat Perang Dunia II usai. PM Inggris Winston Churchil seringkali menggunakan simbol ini untuk menyerukan kemenangan (victory) saat berpidato. Churchill bahkan sempat membuat kampanye yang dia namakan V for Victory.

Seorang politisi Belgia Victor de Lavaleye kemudian berkampanye di negaranya dan menyerukan hal yang sama, menggunakan pose jari v untuk victoire (kemenangan) setelah Belgia lepas dari penjajahan Jerman.

Setelah itu sejumlah Presiden Amerika Serikat, seperti Harry Truman, Dwight Eisenhower, hingga Richard Nixon tercatat pernah berpose dengan jari V, sebagai simbol kemenangan. Nixon malah pernah berpose kontroversial dengan jari V untuk mendeklarasikan kemenangan Amerika dalam perang Vietnam.

Nah, gara-gara pose Nixon itu membuat kaum hippies Amerika Serikat yang memprotes perang Vietnam mengubahnya menjadi tanda peace (damai), bukan kemenangan.

Sejak itu, para demonstran anti perang menjadikan simbol ini sebagai cara mengekpresikan diri melawan peperangan. Simbol V menjadi ikon generasi muda, yang identik dengan perdamaian dan perlawanan terhadap militerisme.

Saat terjadi perang Israel dan Palestina, Yasser Arafat pada 1969 menjadikan simbol ini sebagai bentuk perjuangan melawan Israel. Demikian juga di Iran. Para mahasiswa menggunakan pose jari V sebagai bentuk revolusi melawan Shah.

Saat Arab Spring terjadi pada 2010, para demonstran di Libya, Mesir, Yaman, Yordania, dan Bahrain menunjukkan jari V, sebagai tanda protes melawan pemerintah mereka.

Simbol tersebut rupanya membantu menularkan gerakan Arab Spring ke seluruh wilayah Timur Tengah.

Di Indonesia, pose jari V populer untuk simbol kampanye pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2014. Pose tersebut tenar dengan sebutan “salam dua jari”, yang menyimbolkan nomor urut Jokowi-Kalla ketika itu.

Olahraga

Seiring waktu, pose jari v bergeser menjadi bagian budaya populer. Atlet seluncur indah yang bertanding di Olimpiade 1972 di Jepang, Janet Lynn.

Lynn, yang favorit meraih medali emas, gagal total karena terjatuh. Alih-alih menangis, Lynn malah tersenyum. Keesokan harinya, dia dikerubungi warga Jepang. Saat itu, Lynn yang juga aktivis antiperang, selalu berpose jari V.

Setelah itu penyanyi Jun Inoue. Pada 1972, dia menjadi bintang iklan kamera Konica. Dalam adegan iklan, Inoue berpose menunjukkan jari tengah dan telunjuk, yang membentuk V sembari senyum.

Pose jari V lalu menemukan momennya, seiring dengan masifnya produksi kamera, serta publikasi majalah remaja yang tinggi di Jepang pada medio 1980. Media kemudian melabeli pose jari V tersebut sebagai kawaii (imut).

Pose V sering menjadi rekomendasi teknik untuk membuat wajah seorang gadis terlihat lebih kecil dan imut. Tak jarang, gadis-gadis Jepang juga melontarkan kata piisu (damai), ketika berfoto dengan pose jari V. Saat J-pop mulai menyebar ke Asia Timur pada 1980-an, gaya pose jari V juga ikut menyebar ke daratan Tiongkok, Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan dan Indonesia.

Reporter: Azzura Tunisya

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini