Alasan Orang Cina Percaya Ganti Nama

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada banyak sekali kepercayaan orang Cina yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Salah satunya, kepercayaan untuk mengganti nama yang dapat mempengaruhi keberuntungan mereka.

Tapi, benarkah ada hal seperti itu? Dalam budaya tradisional Cina, ada 10 hal yang menentukan takdir manusia. Dari waktu kelahiran, catatan perbuatan baik mereka dan nama.

Oleh karena itu, makna dibalik nama bagi orang Cina sangatlah penting sehingga mereka percaya bahwa nama dapat memengaruhi keberuntungan mereka, mulai dari kesehatan, asmara hingga keuangan dan akademis mereka.

Ada kepercayaan kuno di Cina tentang aliran energi dan keseimbangan ketika bayi diberi nama, kemudian digabungkan dengan waktu kelahiran mereka dan elemen dasar (api, kayu, air, logam, dan tanah) yang bayi tersebut punya kemudian disesuaikan dengan kalender astrologi.

Selain bermakna bagus, pemberian nama juga harus memiliki jumlah goresan karakter yang membawa keberuntungan. Jadi, nama tersebut memiliki elemen yang seimbang untuk meningkatkan keberuntungan.

Jika dikemudian hari, hidup manusia tersebut kacau, maka ia dapat memasukkan elemen baru ke dalam namanya untuk memperbaiki ketidakseimbangan yang ada (membuang sial). Kebanyakan orang-orang Cina akan mendatangi peramal untuk mengubah namanya.

Peramal tersebut akan melihat buku untuk menghitung elemen apa yang dimiliki pelanggannya berdasarkan tanggal dan waktu lahirnya. Jika orang itu kuat di elemen kayu misalnya, maka keberuntungannya ada pada nama dengan huruf Cina yang melambangkan bumi.

Biasanya, untuk mendapatkan nama baru dari peramal mereka harus membayar mulai dari 68 yuan hingga 2.000 yuan. Menurut peramal, nama yang diubah akan bekerja lebih efektif jika orang-orang memanggil nama baru tersebut lebih sering.

Bukti anekdotal menunjukkan, kepopuleran perubahan nama ini terjadi selama masa sulit, di negara Asia yang masih menjalani tradisi Tionghoa ini. Contohnya, laporan menunjukkan ada hampir 15.000 warga Korea Selatan mendaftarkan diri untuk mengganti nama pada tahun 2016 ketika tingkat pengangguran di sana sedang tinggi.

Kemudian, pada bulan September, Hong Kong mencatat tingkat pengangguran musiman dalam hampir 16 tahun. Menurut data pemerintahan, jumlah pergantian nama di Hong Kong selama 5 tahun terakhir, dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, terdapat 1,252.

Meskipun tidak ada bukti ilmiah bahwa mengganti nama memiliki efek pada keberuntungan manusia, namun merubah nama karena keyakinan dapat memberikan efek psikologis positif yang kuat. Orang-orang yang memiliki kepercayaan bisa memegang kendali pada dirinya sendiri terutama di masa sulit dalam hidupnya.

Mengganti nama sesuai kepercayaan mereka tentu dapat memberikan pikiran positif pada orang tersebut dan membuatnya lebih percaya diri untuk meredakan kecemasannya. Kemungkinan, hal tersebut memberi pengaruh positif juga pada peristiwa (menurutnya sial) yang sedang terjadi.

Banyak juga dari antara orang-orang China yang meragukan efek keberuntungan dari mengubah nama. Namun, mereka mengakui bahwa tidak ada salahnya untuk mencoba mengganti nama meski harus dibarengi dengan usaha kerasa juga untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Reporter: Anggita Ayu Pratiwi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini