5 Agen Intelijen Perempuan Paling Terkenal, Ada yang Penari Telanjang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sepanjang sejarah, spionase telah memainkan peran besar dalam perkembangan dan pertumbuhan negara-negara di seluruh dunia. Selama bertahun-tahun, mata-mata telah mengumpulkan intelijen dan membantu negara-negara dalam melakukan sejumlah operasi rahasia.

Tapi, terkadang kita lupa bahwa beberapa dari mata-mata yang luar biasa ini adalah perempuan, yang memberikan keberanian dan kekuatan mereka untuk memperjuangkan tanah kelahiran. Berikut deretan agen cantik tak kenal takut yang terkenal di dunia.

Mata Hari

Mata Hari adalah seorang agen ganda yang terkenal. Dia adalah seseorang yang sensual, eksotis, dan ace dancer. Nama asli penari eksotik Belanda ini adalah Margaretha Geertruida Zelle. Tariannya yang nyaris telanjang dan sensual menjadi hit dengan cepat ketika dia memulai karirnya pada tahun 1905.

Dengan tarian sensualnya, Mata menarik banyak penonton di Berlin, Wina, dan Madrid, dan dikatakan dirinya memiliki banyak hubungan dengan tokoh militer dan politik saat itu.

Selama Perang Dunia I, banyaknya koneksi Mata di tempat-tempat tinggi memungkinkannya untuk bepergian dengan bebas. Kegiatan tepat apa yang dilakukan dari mata-matanya tidak diketahui dengan jelas, tetapi tahun 1917 Prancis menuduhnya bekerja untuk Jerman, menggunakan bukti dari intelijen rahasia Inggris.

Mata menyatakan bahwa dia dibayar untuk memata-matai Prancis di Belgia, tetapi pihak berwenang Prancis mengatakan dia telah menjadi agen ganda dan membocorkan beberapa informasi rahasia ke Jerman. Dia ditangkap dan dieksekusi oleh regu tembak tahun 1917 dalam usia 41 tahun.

Nancy Wake

Dikenal sebagai ‘Tikus Putih’, Nancy dilaporkan telah membunuh seorang penjaga dengan tangan kosong. Nancy Wake menjadi salah satu wanita layanan perang yang paling “dihias” selama Perang Dunia II. Dia adalah orang yang paling dicari Gestapo dengan harga 5 juta franc untuk kepalanya!

Selama pekerjaan penyamarannya, Nancy pernah dilaporkan bersepeda 300 mil melalui pos pemeriksaan Jerman untuk mengganti kode yang terpaksa dihancurkan operator nirkabelnya dalam serangan Jerman. Kemudian, ketika dia melarikan diri untuk kembali ke Inggris, dia terdaftar di Special Operations Executive (SOE).

Pada kesempatan lain, Nancy diterjunkan kembali ke Auvernge di mana dia memberikan senjata dan intelijen kepada pasukan perlawanan lokal yang berkemah di Hutan Tronçais. Dia membantu memimpin serangan terhadap tentara SS yang menyebabkan 1.400 korban. Pada serangan  itu, Nancy membunuh seorang penjaga SS dengan tangan kosong untuk menghentikannya agar tidak membunyikan alarm. Setelah perang berakhir, dia menemukan suaminya telah meninggal dengan menyedihkan di bawah siksaan Gestapo karena menolak untuk mengungkapkan keberadaannya.

Ethel Rosenberg

Ethel Greenglass Rosenberg dan suaminya Julius dieksekusi dengan kursi listrik di Lembaga Pemasyarakatan Sing Sing tahun 1953 karena menyampaikan informasi tentang pembangunan bom atom ke Uni Soviet.

Dia dituduh menulis rahasia atom yang dicuri dari catatan yang diberikan oleh kakaknya. FBI menangkap pasangan itu, bersama dengan mata-mata atom lainnya tahun 1950. Mereka dieksekusi pada Juni 1953 di tengah kemarahan dan kontroversi yang meluas.

Anna Chapman

Anna Chapman, yang dikenal sebagai ‘si cantik berambut api’ Rusia, ditangkap bersama sembilan orang lainnya pada 2010 karena dicurigai terlibat dalam jaringan mata-mata ‘Program Ilegal’. Kelompok itu adalah jaringan agen tidur Rusia yang tujuan nyatanya adalah untuk menyusup ke lingkaran sosial dan politik kelas atas.

Anna lahir di kota Volgograd, Rusia. Dia adalah putri seorang pejabat senior KGB. Pada 2001, Anna menikah dengan Alex Chapman dari Inggris, yang kemudian membawa dirinya memperoleh kewarganegaraan ganda, Rusia-Inggris dan paspor Inggris.

Setelah pernikahan mereka berakhir, dia pindah ke Manhattan. Di sana dia diposisikan dengan baik untuk mengirim informasi sensitif kembali ke Kremlin. Dia ditangkap tahun 2010 oleh operasi FBI ketika dia diminta untuk meneruskan paspor palsu ke mata-mata lain.

Setelah menelepon ayahnya untuk meminta nasihat, dia menyerahkan paspor itu ke polisi AS dan kemudian ditangkap, diadili, dan dideportasi kembali ke Rusia sebagai bagian dari pertukaran mata-mata. Setelah kembali ke Rusia, Anna mempertahankan status selebritasnya. Bahkan dia menerima salah satu medali tertinggi Rusia untuk spionase.

Josephine Baker

Josephine Baker adalah seorang penari, penyanyi, aktris, aktivis hak-hak sipil dan mata-mata perlawanan Prancis kelahiran Amerika. Ketika perang pecah tahun 1939, dia direkrut oleh intelijen militer Prancis sebagai ‘koresponden terhormat’ untuk mengumpulkan informasi tentang lokasi pasukan Jerman, dari pejabat di banyak pesta yang akan dia hadiri di kedutaan dan kementerian di seluruh Eropa.

Bahkan ketika Jerman menginvasi Prancis, karena popularitasnya yang besar, Nazi, mengizinkan Josephine pergi dengan bebas ke mana saja, kemudian dia akan membawa informasi untuk dikirim ke Inggris yang ditulis dengan tinta tak kasat mata di lembaran musiknya.

Reporter: Sheila Permatasari

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Waspada Ancaman Radikalisme Jelang Pilkada Papua 2024

Jayapura – Masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap potensi munculnya ancaman radikalisme, terorisme serta tindakan intoleransi jelang Pilkada Serentak 2024. Menjelang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini