Hasil Perhitungan Suara, Prabowo Tumbang di AS

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Setelah melalui perhitungan suara selama hampir 9 jam, akhirnya Pemilu 2019 di Amerika Serikat telah selesai.

Rekapitulasi dilaksanakan sejak Rabu 17 April 2019 lalu di gedung Kedubes RI Washington, DC. Hasilnya, paslon 01 Jokowi-Ma’ruf berhasil menumbangkan paslon 02 Prabowo-Sandiaga.

Jokowi-Ma’ruf tercatat memperoleh sebanyak 1.114 suara yang terdiri dari 648 suara berasal dari TPS dan 430 suara berasal dari pos. Sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapat hanya 352 suara yang terdiri dari 236 di TPS dan 116 dari pos. Lalu surat suara tidak sah sebanyak 70 buah.

Adapun untuk Pileg 2019, PDIP dan PSI menjadi partai politik favorit dengan mendapat 366 suara dan 359 suara, mengutip keterangan resmi KBRI Washington, Sabtu 20 April 2019.

“Kesuksesan pemilu kali ini menandakan kuatnya kombinasi antara demokrasi dengan nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu persatuan dalam kebhinekaan, persaudaraan dan gotong royong,” ujar Dubes RI untuk AS Mahendra Siregar.

Menurutnya, seluruh masyarakat patut bangga karena telah menjadi bagian dari proses transformasi yang luar biasa, yang membawa Indonesia menjadi negara demokrasi presidensial terbesar di dunia.

Bahkan, ia menyebut saat ini Indonesia telah dianggap sebagai kiblatnya keberhasilan pesta demokrasi akbar, bukan hanya untuk negara berkembang, tapi juga negara-negara maju.

“Capaian penting pada hari ini tidak terlepas dari kerja keras, dedikasi, serta pengorbanan waktu dan pikiran semua yang terlibat dalam pemilu ini. Saya mengucapkan banyak terima kasih,” kata Mahendra.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini