Kasus Corona Tinggi tapi Presiden Meksiko Tolak Pakai Masker, Ini Sebabnya!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penyebaran wabah corona (covid-19) di Meksiko masih tinggi, namun sang presiden Andrés Manuel López Obrador malah menolak memakai masker. Ada apa gerangan?

Ternyata ia memiliki maksud tersendiri dari aksinya ini. Sosok yang kerap disapa Amlo ini mengatakan, dirinya hanya akan mengenakan masker ketika negaranya bebas dari kasus korupsi. Menariknya janji tersebut dilakukan, usai jumlah kasus corona di Meksiko melampaui Inggris.

“Ketika tidak ada korupsi lagi, saya akan memakai masker dan saya akan berhenti bicara,” ujarnya melansir The Guardian, Minggu 2 Agustus 2020.

Sebab, korupsi di negara Meksiko sudah terkenal dengan budaya korupsi di dunia politik, bisnis, hingga kehidupan sehari-hari.

Sejak kasus-kasus virus corona pertama terdeteksi di Meksiko, Amlo selalu mencampurkan unsur politik saat memberikan arahan kepada masyarakat.

Ia juga telah menawarkan sejumlah langkah untuk menghindari virus corona, seperti menurunkan berat badan, menghindari junk food dan rajin beribadah.

Pun sejak awal kemunculan corona, Amlo memang agak meragukan penggunaan masker. Dia tidak pernah terlihat mengenakan masker. Ia cuma terlihat mengenakan masker di depan umum, ketika diwajibkan saat akan terbang.

Menurut data Worldometer.info hingga hari hari Minggu ini, jumlah kasus Covid-19 yang tercatat di Meksiko mencapai 434.193 dengan kasus kematian mencapai 47.472 kasus.

Catatan tersebut membuat Meksiko menempati urutan ketiga dalam daftar dengan korban jiwa akibat virus corona terbanyak di dunia melewati Inggris.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini