Tak Hanya Cina, Kalbe Farma Gandeng Perusahaan Korea Bikin Vaksin Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah sebelumnya menggandeng Sinovac Biotech, perusahaan farmasi asal Cina, kini PT Kalbe Farma juga akan bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan (Korsel), Genexine, untuk mengembangkan vaksin corona (COVID-19).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kerja sama ini menggunakan platform jenis vaksin DNA. Ia juga mengungkapkan, saat ini KBRI dan duta besar RI di Seoul telah memfasilitasi pembahasan kerja sama antara dua perusahaan tersebut sejak Juni lalu.

Genexine sedang melakukan uji klinis tahap 1 vaksin COVID-19 di Korea Selatan hingga Agustus mendatang.

“Sedangkan uji klinis tahap 2 direncanakan akan dimulai di Indonesia pada September atau Oktober 2020,” ujarnya di Jakarta, Kamis 23 Juli 2020.

Retno pun menjelaskan bahwa detail mengenai kerja sama pengembangan vaksin antara Kalbe Farma dengan Genexine masih terus dibahas, termasuk jumlah sampel yang akan dilakukan untuk uji klinis tahap dua serta pengaturan lainnya.

Selain Korea Selatan, perusahaan Indonesia yaitu PT Bio Farma juga tengah menjajaki peluang kerja sama sebagai mitra pengembangan dan produksi vaksin Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI).

“Saat ini, Bio Farma telah masuk di dalam produsen potensial terpilih untuk vaksin COVID-19 CEPI,” kata Retno.

CEPI merupakan salah satu wadah kemitraan pemerintah-swasta terdepan dalam pengembangan vaksin dunia. Sedikitnya, terdapat enam kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan melalui skema ini yaitu oleh Inovio, Moderna, AstraZeneca, CureVac, dan Clover Biopharmaceuticals.

Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia akan terus menggencarkan diplomasinya untuk membantu tercukupinya kebutuhan vaksin, alat kesehatan, serta obat-obatan dalam penanganan pandemi corona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini