Ini Profil Jenderal Pemberi ‘Surat Sakti’ ke Djoko Tjandra

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sosok si pemberi surat sakti kepada buronan Kejaksaan Agung, Djoko Tjandra akhirnya terungkap. Dirinya bernama Brigjen Pol Prasetyo Utomo yang merupakan Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol Prasetyo Utomo.

Namun, siapakah Brigjen Pol Prasetyo Utomo dan bagaimana karirnya dulu, dari penelusuran, diketahui, Brigjen Pol Prasetyo Utomo merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991.

Dirinya merupakan pria kelahiran Jakarta, 16 Januari 1970. Saat berpangkat Kombes, Prasetyo pernah bertugas di Polda Sulawesi Utara tepatnya pada 2019. Masih di tahun yang sama, Ia kemudian dimutasi ke Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri.

Tidak beberapa kemudian, Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian, mengangkat menjadi Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPN Bareskrim Polri pada 22 Juni 2019. Saat itu, pangkatnya ikut naik menjadi Brigjen Polisi.

Brigjen Prasetyo Utomo memang tidak terlalu dikenal oleh publik. Namun, dalam kasus buronan Djoko Tjandra, Brigjen Prasetyo Utomo menjadi sorotan publik.

Ia diperiksa Divisi Propam Polri karena mengeluarkan surat ‘sakti’ untuk Djoko Tjandra.

Surat tersebut tertuang dengan Nomor: SJ/82/VI/2020/Rokorwas, tertanggal 18 Juni 2020. Surat tersebut diteken Brigjen Prasetyo Utomo. Dalam surat tersebut Djoko diagendakan berangkat pada 19 Juni dan pulang 22 Juni 2020. Namun, hingga saat ini Djoko tak diketahui keberadaannya.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini