Jadi Mata-mata Amerika Serikat, Mantan PNS di Iran Dieksekusi Mati

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Iran menghukum mati seorang mantan pegawai negeri sipil (PNS) kementerian pertahanannya bernama Reza Asgari karena terbukti menjual informasi mengenai rudal ke Amerika Serikat (AS). Eksekusi dilakukan pada pekan lalu, seperti dilansir BBC, Rabu 15 Juli 2020.

Juru bicara pengadilan, Gholamhossein Esmaili mengatakan, Asgari menjual informasi detail soal program rudal Iran ke CIA (Biro Intelijen Pusat) AS setelah pensiun dari Divisi Kedirgantaraan Kementerian Pertahanan pada 2016.

Esmaili mengumumkan hal ini saat menjawab pertanyaan tentang pria lain yang terbukti melakukan mata-mata, Mahmoud Mousavi-Majd.

Mousavi-Majd dihukum mati karena memberikan informasi intelijen kepada CIA dan agen intelijen Mossad Israel tentang pergerakan pasukan Iran di Suriah.

Juli tahun lalu, Kementerian Intelijen Iran menyampaikan telah menangkap 17 orang yang diduga mengumpulkan informasi sektor militer dan nuklir Iran kepada CIA. Kementerian mengatakan beberapa dari mereka dihukum mati tapi tak menyebutkan nama mereka.

Presiden AS, Donald Trump membantah pengumuman tersebut dan menyebutnya “tidak benar”. Bulan sebelumnya, seorang mantan kontraktor Kementerian Pertahanan Iran, Jalal Hajizavar, dieksekusi setelah dinyatakan bersalah atas spionase. Hajizawar disebut mengaku dibayar untuk melakukan aksi mata-mata untuk CIA

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

SEMA PTKIN Se-Indonesia Tolak Wacana Pilkada Dipilih oleh DPRD

Mata Indonesia, Yogyakarta - SEMA PTKIN (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang merupakan Aliansi Mahsiswa dari berbagai kampus Islam Negeri seperti UIN, IAIN, STAIN dan STAI secara tegas menolak wacana yang menyarankan agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 19 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini