MINEWS.ID, JAKARTA – Survei terbaru yang diprediksi mirip dengan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf akan memenangkan pemilihan presiden (pilpres).
Survei itu dilakukan Poltracking antara 1-8 April 2019 dengan jumlah responden 2000 dari 34 provinsi di Indonesia.
Menurut Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, data yang diperoleh dari responden pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul 53,3 persen. Sedangkan, pasangan Prabowo-Sandi hanya mendapat 39,7 persen.
Artinya ada selisih elektabilitas di antara keduanya yaitu 13,6 persen. Jumlah undecided voters hanya 7 persen.
Namun, setelah menerapkan predictive model untuk memprediksi arah undecided voters, menurut Poltracking Jokowi-Ma’ruf masih mengungguli Prabowo-Sandi. Namun selisih elektabilitasnya tinggal sembilan persen.
Metode itu menghasilkan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf 54,5 persen sedangkan Prabowo-Sandi 45,5 persen.
Angka itu, menurut Hanta Yuda diprediksi akan sesuai dengan rekapitulasi suara di KPU nanti.
Namun bukan berarti kesempatan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno memenangi Pilpres tertutup, masih terbuka kesempatan memenangi Pilpres 2019 di sisa masa waktu menuju hari H pemilihan. Oleh karena itu, masa-masa menuju hari H pemilihan menjadi momen yang krusial bagi kedua pasangan.