Kabar Gembira, WHO Sebut Mutasi Virus Corona Cenderung Melemah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JENEWA – Kepala ilmuwan organisasi kesehatan dunia, WHO, Soumya Swaminathan mengungkapkan hampir 30 persen virus corona penyebab Covid19 menunjukkan tanda mutasi. Meski begitu tidak terbukti menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Menurut Soumya, PBB telah mengumpulkan 60.000 sampel Covid19. Para ilmuwan di Scripps Research menemukan, April kemarin virus yang bermutasi menyumbang sekitar 65 persen kasus positif di seluruh dunia.

Reuters melansir, mutasi genetik pada virus corona jenis baru dinamai D614G, secara signifikan meningkatkan kemampuannya untuk menginfeksi sel. Itu sebabnya pandemi di Italia Utara dan New York lebih luas dibandingkan sebelumnya.

Sementara Maria Van Kerkhove, pembimbing teknis pandemi Covid19 di WHO, pada Jumat mengatakan bahwa genus yang bermutasi telah ditemukan sejak awal Februari dan telah beredar di Eropa dan Amerika.

Meski begitu hingga kini tidak ada bukti virus itu bermutasi menyebabkan penyakit menjadi lebih parah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini