MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Jokowi ternyata pernah berpikir mereshuffle/rombak Kabinet Indonesia Maju di tengah Pandemi Covid19 karena jengkel akibat belum ada kemajuan signifikan dalam tiga bulan penanganan penyakit tersebut.
Menurutnya untuk menangani penyakit yang disebarkan virus corona tersebut memerlukan langkah yang luar biasa alias ‘extra ordinary’ karena dunia termasuk Indonesia sudah di ambang krisis. Kenyataannya para pembantu di kabinet seperti bekerja tanpa manajemen krisis.
Presiden Jokowi mengaku sudah berpikir melakukan langkah-langkah ‘extra ordinary’ apaun demi menyelamatkan 267 juta rakyat Indonesia dari penyakit itu.
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan,” kata Jokowi dalam video yang dilihat Minggu 28 Juni 2020.
Video itu disebarkan Sekretariat Presiden melalui Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden RI Bey Triadi Machmudin.
Isinya adalah Sidang Kabinet Paripurna yang dilangsungkan tertutup pada 18 Juni 2020 soal kemajuan penanganan Covid19 yang ditularkan virus corona.
Namun dengan izin presiden dan pertimbangan matang, Bey Machmudin memutuskan menyebarkan video tersebut karena banyak hal baik yang harus diketahui publik.