MATA INDONESIA, JAKARTA – Masyarakat kaget dan panik ketika dua hari ini angka pertambahan kasus positif yang di atas 1.000. Namun, dengan santuy juru bicara pemerintah untuk Covid19, Achmad Yurianto menyebut hal itu adalah konsekuensi pelacakan yang agresif di tingkat kelurahan dan kabupaten atau kota.
“Sebagian besar penambahan kasus adalah spesimen yang dikirim Puskesmas/Dinas Kesehatan. Tracing yang agresif akan menangkap banyak kasus positif,” kata Yuri, panggilan akrab lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut, Rabu 10 Juni 2020.
Menurutnya, sebagian besar penambahan kasus baru covid19 itu berasal dari spesimen yang dikirim puskesmas atau dinas kesehatan.
Contact tracing adalah pelacakan yang dilakukan terhadap orang-orang atau lingkungan setelah memiliki kontak dekat dengan pasien positif Covid19.
Orang-orang yang pernah melakukan kontak dekat tersebut akan diutamakan untuk menjalani tes.
Setelah hasilnya diketahui positif seharusnya mereka melakukan isolasi sebaik-baiknya secara mandiri agar tak menjadi sumber penularan bagi orang lain.