MINEWS, JAKARTA-Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerjunkan tim untuk menyelidiki kasus pengeroyokan siswi SMP, Audrey (14). Dirinya ingin mengetahui duduk perkara penganiayaan Audrey.
“Yang pasti kita sudah dapatkan informasi. Kan pertama kita turunkan juga tim dari Diknas (Dinas Pendidikan), tim investigasi kenapa sampai terjadi peristiwa ini,” kata Edi.
Informasi yang diterima Dinas Pendidikan Pontianak, pengeroyokan Audrey berawal dari pertemanan di media sosial (medsos). Edi menyebut ada interaksi antara Audrey dan pelaku di medsos.
“Nah, ternyata dari permasalahan pertemanan, dari komentar di medsos, seperti itu. Terus kenapa terjadi kekerasan, nah ini yang sedang diselidiki oleh pihak kepolisian,” katanya.
Namun Edi enggan menjelaskan lebih detail mengenai pengeroyokan Audrey karena sudah masuk ranah kepolisian. Dia hanya memastikan pihaknya akan tetap memberikan pendampingan, bahkan bantuan untuk Audrey.
“Ya, kita mengikuti perkembangan. Karena kalau sudah masuk ranah hukum, kita tidak bisa intervensi. Kita cuma bisa memediasi,” katanya.
Sebelumnya, peristiwa pengeroyokan Audrey terjadi pada 29 Maret 2019. Saat ini kasusnya ditangani oleh Polres Pontianak.
Orang tua Audrey telah menjalani pemeriksaan, sementara Audrey masih menjalani perawatan di rumah sakit. Ibunda Audrey menegaskan ingin kasus terus berlanjut dan bukan berakhir damai. “Saya tidak mau damai, saya mau lanjutkan agar pelaku dapat efek jeranya,” katanya.