Bosan Hidup Tajir, Selebgram Terkenal Ini Putuskan Jadi Gembel

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jika orang-orang berlomba ingin hidup kaya, selebgram terkenal satu ini justru sebaliknya. Ia justru ingin mencecap rasanya hidup miskin lantaran bosan dengan hidup tajirnya.

Dialah Kaya Chelsea, selebgram cantik asal Inggris. Kaya Chelsea terbiasa hidup bergelimang harta. Selain selebgram, ia adalah anak satu-satunya dari seorang pengusaha kaya raya di Inggris.

Kaya biasa hidup hedon. Ia hobi membuang-buang uang. Gadis cantik itu juga sangat dimanjakan oleh orangtuanya. Tak tanggung-tanggung, di rumah ia memiliki 9 asisten rumah tangga yang membantu memenuhi segala kebutuhannya.

Namun belakangan, Kaya justru membuat heboh publik lantaran keputusannya untuk menjadi gembel lantaran bosan hidup tajir.

Ia melakukan eksperimen menjadi gelandangan selama 3 hari dan benar-benar hidup di jalanan.

“Aku takut dengan mereka. Mereka sangat kotor. Aku berpikir bahwa tunawisma terlalu terbiasa menjadi tunawisma, dan itulah sebabnya mereka seperti itu. Terlalu nyaman mungkin,” ujar Kaya menceritakan pengalamannya, dikutip Minggu, 31 Mei 2020.

Usai mengetahui rasanya jadi gembel, Kaya pun menangis. “Di rumah aku memiliki tempat tidur yang besar, dan di sini aku tidur dengan lantai yang dingin,” katanya sedih.

“Saya benar-benar salah paham tentang tunawisma. Saya tidak ingin berada di posisi ini lagi,” tambah Kaya.

Akibat eksperimen sosial yang dilakukannya, kini Kaya menjadi lebih berempati dengan para tunawisma dan orang-orang miskin di sekitarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini