Ini Daftar 25 Kabupaten/Kota yang Siap Terapkan New Normal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo telah menyiapkan penerapan normal baru atau new normal di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota. Sejumlah pasukan TNI/Polri juga telah dikerahkan ke 1.800 titik di seluruh daerah tersebut.

Pengerahan pasukan ini tujuannya untuk mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan, agar penerapan new normal berjalan lancar.

“Pasukan berada di titik-titik keramaian untuk lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB. Akan digelar di empat provinsi dan 25 kabupaten kota,” ujar Presiden Jokowi, Selasa 26 Mei 2020.

Berikut daftar empat provinsi dan 25 kabupaten/kota yang akan menjalankan new normal, dikawal 340 ribu pasukan TNI/Polri:

Provinsi:

1. DKI Jakarta, 2. Jawa Barat, 3. Sumatera Barat, 4. Gorontalo.

Kabupaten/kota

1. Kota Pekanbaru, 2. Kota Dumai, 3. Kabupaten Kampar, 4. Kabupaten Pelalawan, 5. Kabupaten Siak, 6. Kabupaten Bengkalis, 7. Kota Palembang, 8. Kota Prabumulih, 9. Kota Tangerang, 10. Kota Tangerang Selatan, 11. Kabupaten Tangerang, 12. Kota Tegal, 13. Kota Surabaya, 14. Kota Malang, 15. Kota Batu, 16. Kabupaten Sidoarjo, 17. Kabupaten Gresik

18. Kabupaten Malang, 19. Kota Palangkaraya, 20. Kota Tarakan, 21. Kota Banjarmasin, 22. Kota Banjar Baru, 23. Kabupaten Banjar, 24. Kabupaten Barito Kuala, 25. Kabupaten Buol.

Dengan ini, Jokowi berharap kurva penyebaran Covid-19 dapat menurun di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini