Kuba Temukan Dua Obat Covid-19, Ampuh Obati Pasien Corona

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Kuba berhasil mengembangkan dua obat untuk virus corona. Dua obat tersebut dikembangkan oleh industri bioteknologi dalam negeri.

Kedua obat tersebut diklaim efektif mengurangi angka kematian akibat Covid-19 karena dianggap dapat meringankan peradangan akut (hiperinflamasi) pada pasien dengan gejala sakit parah.

Bahkan, otoritas kesehatan setempat juga mencatat hanya dua pasien meninggal dunia dari 200 pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit selama sembilan hari terakhir.

Pemerintah Kuba kini berharap dapat meningkatkan ekspor produk biofarmasinya untuk mencegah penularan virus corona jenis baru tersebut.

Dua obat yang diunggulkan itu adalah itolizumab dan peptide. Itolizumab merupakan antibodi monoklonal yang diproduksi di Kuba dan daerah lain, sementara peptida telah memasuki tahap II uji klinis untuk mengobati rheumatoid arthritis. Industri bioteknologi Kuba mengklaim jadi yang pertama menemukan peptida untuk pengobatan.

“Di Kuba, dengan menggunakan dua obat itu, 80 persen pasien yang kritis atau dalam kondisi serius berhasil diselamatkan,” kata Presiden Miguel Diaz-Canel, Kamis 21 Mei 2020 saat menghadiri pertemuan yang disiarkan oleh televisi pemerintah.

Sejumlah ilmuwan mengingatkan penelitian terkontrol dengan skala lebih besar dibutuhkan guna menguatkan pengetahuan mengenai keamanan dan kemanjuran obat Covid-19 tersebut.

Namun, pengobatan hasil uji coba Kuba itu dapat membantu menekan tingkat kematian sampai 4,2 persen, sementara rata-rata di kawasan dan dunia masing-masing sebanyak 5,9 persen dan 6,6 persen, kata otoritas kesehatan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini