Soal Pilpres 2024, Sandiaga: Saya Tak Mau Berandai-andai

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Sandiaga Uno masih dielu-elukan sebagai salah satu kandidat peserta Pilpres 2024 mendatang. Sebelumnya, Sandi sudah memiliki pengalaman di Pilpres 2019, saat menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto, meski kalah dari pasangan Jokowi-Ma’ruf.

Bicara soal peluangnya di 2024, Sandi tak ambil pusing. Ia menyebut biarlah proses politik berjalan. Sejauh ini, Sandi merasa nyaman-nyaman saja berada di luar pemerintahan.

“Saya nggak mau berandai andai jauh ke depan, yang penting saya bisa kontribusi ke masyarakat,” kata Sandi dalam sebuah diskusi daring, Jumat 22 Mei 2020.

Ia menegaskan, soal apakah akan maju dalam Pilpres 2024, baru akan diputuskan menjelang pesta demokrasi terbesar di Indonesia tersebut. Artinya, Sandi tak ingin buru-buru menentukan hal tersebut.

“Mungkin di 2022 atau awal 2023 mendekati proses politik ini mungkin akan dibicarakan,” ujarnya.

Dia menegaskan mau jadi apapun dirinya ke depan, Sandi berjanji tetap akan berkontribusi untuk masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini