Giliran Warga Jatipura Cirebon Produksi Vitamin C

Baca Juga

MATA INDONESIA, CIREBON – Langkanya vitamin C di pasaran, tak menyurutkan warga untuk membuat dan memproduksi vitamin yang kandungannya terbanyak di buah-buahan ini. Apalagi menghadapi pandemi Covid-19.

Program Vitamin C kembali digulirkan 10 Rumah Aman di Desa Jatipura, Susukan, Kabupaten Cirebon. Warganya optimistis lingkungan sekitarnya tetap masuk sebagai zona hijau pandemi Covid-19. Apalagi, protokol kesehatan pemerintah juga dijalankan secara serius berkelanjutan.

”Kami tetap bergotong royong menangkal pandemi Covid-19. Lingkungan tetap kami jaga, termasuk kebugaran fisik warga. Untuk menambah daya tahan tubuh, kami gulirkan program Vitamin C untuk warga. Dengan begitu, warga tetap sehat dan terus terbebas dari infeksi Covid-19,” ujar Kepala Desa Jatipura Wawan Uswandi, Sabtu 16 Mei 2020.

Vitamin C yang dibagikan merupakan hasil swadaya warga dari Desa Jatipura. Mereka memiliki kepedulian tinggi. Tetap mengulurkan tangan, meski kondisi perekonomian terpuruk akibat Covid-19. Program Vitamin C ini sudah dijalankan 2 kali. Wawan menambahkan, warga memiliki tekad bulat di dalam menjaga wilayahnya dari potensi infeksi Covid-19.

”Masyarakat di sini sangat peduli terhadap Covid-19. Meski kondisi sulit, mereka tetap tergerak untuk memberikan bantuan dana pengadaan Vitamin C. Sejauh ini sangat lancar, apalagi masyarakat mengerti manfaat dari Vitamin C,” ujar Wawan.

Menjadi antioksidan, Vitamin C sangat dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin C atau familiar sebagai asam askorbat sangat penting mendukung perbaikan sel tulang, gigi, hingga kulit. Vitamin C juga berperan sebagai antibodi dari berbagai infeksi dan membantu penyerapan zat besi. Luka juga akan cepat sembuh dengan memakai Vitamin C tersebut sebagai medianya.

”Manfaat Vitamin C bagi tubuh sangat besar. Untuk kebutuhannya terus dipenuhi. Selain dari program tersebut, kami tetap mengimbanginya juga dengan mengonsumsi buah. Yang jelas, kami berterima kasih kepada 10 Rumah Aman dan warga selalu berpertisipasi dalam setiap kegiatan penanganan Covid-19,” kata Wawan.

Apresiasi bagi beragam elemen masyarakat Desa Jatipura. Mereka memberikan tenaga, pikiran, dan materinya untuk memastikan lingkungan Desa Jatipura tetap hijau Covid-19. Elemennya terdiri dari BPD Desa Jatipura Ami Supriyanti hingga Danramil Susukan dan Kapolsek Susukan. BPD Desa Jatipura Ami Supriyanti menyatakan, aspek teknis dan non teknis penanganan Covid-19 dijalankan seluruhnya.

”Semua bekerja keras di sini. Kami tertolong oleh sikap masyarakat yang sangat kooperatif. Mereka ini menaati dan menjalankan seluruh protokol kesehatan. Kami semua solid di sini. Kami optimistis bisa segera menjalani kehidupan normal seperti sedia kala,” kata Ami.

Melengkapi asupan Vitamin C, beragam treatment protokol kesehatan pun dijalankan masif. Memiliki jumlah penduduk 3.430 Jiwa, aktivitas pembagian Masker pun sudah dijalankan. Sedikitnya ada 2.500 Masker yang sudah didistribusikan kepada masyarakat. Mereka juga rutin melakukan pencatatan suhu tubuh hingga penyemprotan disinfektan.

”Kami apresiasi inisiatif masyarakat yang memenuhi kebutuhan asupan vitaminnya secara bergotong royong. Sudah seharusnya mereka bersikap begitu. Peka dan berempati teradap lingkungannya. Untuk mengimbangi penanganan Covid-19, masyarakat juga tetap bahu membahu secara ekonomi. Silahkan kembangkan home industri,” ujar Kepala Staf Presiden Moeldoko.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini