Tren Baru, Meraup Cuan Jualan Sayur Online Saat Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kondisi ‘new normal’ karena pandemi Covid19 sudah dirasakan manis Adrian Hernanto. Melalui portal belanja ‘Kedai Sayur,’ dia bisa meraup cuan selama pandemi.

CEO ‘Kedai Sayur’ itu dengan yakin menegaskan pasar produk pangan mulai berubah sejak pandemi ini mulai masuk Indonesia, awal Maret 2020.

Permintaan dari hotel, restoran, dan kafe menurutnya memang merosot karena usaha itu banyak yang tutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Padahal sebelum wabah mendera dia sangat yakin dengan penjualan skema business to business tersebut.

Pertumbuhannya lebih dari 20 persen per bulan. Namun sejak Maret justru turun drastis hampir 50 persen.

Namun, peningkatan yang cukup signifikan justru terjadi dari tukang sayur keliling dan juga pelanggan rumah tangga.

Maka, Adrian memutuskan mempercepat peluncuran layanan business-to-consumer sehingga pelanggan bisa memenuhi kebutuhan pangan harian sambil menaati peraturan pemerintah untuk tetap di rumah.

Kini, Kedai Sayur melayani pengiriman sayur dan lauk pauk langsung ke rumah pelanggan melalui aplikasi KedaiSayur dan toko daring di Tokopedia serta Blibli.

Kedai Sayur juga meluncurkan inisiatif yang membantu petani untuk mendistribusikan hasil panen mereka ke pelanggan. Inisiatif tersebut dijalankan lewat kerja sama langsung dengan petani melalui Kementerian Pertanian.

Petani dapat menjual hasil panen mereka dibantu oleh pemerintah dengan menggunakan platform digital oleh Kedai Sayur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini