Apakah Puasa Ramadan di Indonesia Paling Cepat? Ini Jawabnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kita, orang Indonesia biasanya berpuasa di Bulan Ramadhan sekitar 13 jam setiap hari, sesuai dengan terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Masalahnya kedua fenomena alam tersebut tidak terjadi pada jam yang bersamaan di seluruh dunia sehingga ada negara yang lebih lama berpuasa dari kita, ada juga yang lebih cepat.

Laman berita Al Jazeera mengungkapkan negara-negara yang paling cepat dan paling lama melaksanakan puasa Ramadhan tahun ini.

Waktu berpuasa paling pendek dirasakan warga Wellington (Selandia Baru), Buenos Aires (Argentina), Cape Town (Afrika Selatan), Canberra (Australia), dan Santiago (Chile). Kemungkinan besar mereka hanya berpuasa selama 11,5 jam saja.

Sementara negara-negara Skandinavia seperti Nuuk (Greenland), Oslo (Norway), dan Helsinki (Finlandia) merupakan wilayah dengan waktu puasa terlama di dunia. Di daerah itu, umat Muslim harus berpuasa selama 20 jam.

Seperti dikutip nu.or.id, wilayah dengan waktu sedikit lebih cepat dari Skandinavia adalah Stockholm (Swedia) dan Berlin (Germany) dengan durasi berpuasa 19 jam.

Sementara negara-negara Eropa seperti Madrid (Spanyol), Roma (Italia), Paris (Perancis), London (Inggris), dan Brussel (Belgia) memerlukan waktu lebih singkat lagi yaitu 16-18 jam.

Sementara Indonesia, bersama banyak negara lainnya seperti Kuala Lumpur (Malaysia), Khartoum (Sudan), Doha (Qaatar), Riyadh (Arab Saudi), Dubai (UEA), Dhaka (Bangladesh), New Delhi (India), dan Hong Kong menjalani ibadah puasa selama 13-15 jam.

Jadi konsekuensi kalimat sejak terbit fajar hingga terbenam matahari membuat Muslim di seluruh dunia tidak menjalankan waktu dengan durasi yang sama.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kecelakaan Bus di Ciater jadi Sorotan, Disdik Sleman Perketat Izin Study Tour Sekolah

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman menetapkan aturan ketat bagi sekolah yang ingin melaksanakan kegiatan seperti study tour atau outing class. Setiap sekolah wajib mengajukan izin kepada Disdik Sleman sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini