Imbas Covid-19, Bundesliga Diprediksi Rugi hingga Rp 13 Triliun

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Jerman benar-benar menjadi salah satu negara Eropa yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19, tak terkecuali gelaran sepak bola domestik alias Bundesliga di Negara Panzer ini.

CEO Bundesliga Christian Seifert memprediksi, gelaran sepak bola domestik kasta pertama di Jerman ini bakal mengalami kerugian sebesar 750 juta euro atau setara Rp 13,1 triliun.

Mengutip New York Times, Rabu 8 April 2020, Seifert menyebut nasib Bundesliga di Jerman belum seberapa. Justru, efek paling mengerikan bakal dirasakan separuh klub divisi dua, yang kini diambang kebangkrutan.

Namun, Seifert cukup berbesar hati, apalagi setelah ia mengetahui ada negara Eropa lainnya yang gelaran sepak bolanya mengalami kerugian lebih besar dari Bundesliga, yakni La Liga Spanyol dan Liga Premier Inggris.

La Liga diprediksi bakal mengalami kerugian ekstra besar, yaitu di angka 1 miliar euro atau setara Rp 17,5 triliun, sementara Liga Inggris diperkirakan merugi hingga 1 miliar poundsterling atau setara Rp 20 triliun.

“Saat ini, kita semua tengah berjuang untuk Bundesliga bisa bertahan,” kata Seifert.

Bundesliga musim 2019/2020 saat ini tengah ditangguhkan karena dampak pandemi virus corona. Namun, beberapa pihak yakin, pandemi akan segera berakhir dan sepak bola dimulai kembali.

Seifert sempat mengungkapkan optimismenya bahwa Bundesliga bakal bisa dilanjutkan lagi pada awal Mei, namun sembilan pekan pertandingan tersisa kemungkinan digelar tanpa penonton. A

bsennya penonton tersebut bakal menimbulkan sedikitnya 100 juta euro (setara Rp 1,75 triliun), sedangkan 300 juta euro (Rp 5,25 triliun) masih belum dibayarkan oleh pemilik hak siar Bundesliga yakni Sky.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ribuan UMKM Telah Terima Program Penghapusan Utang di Era Presiden Prabowo

Jakarta – Pemerintah menegaskan akan selektif dalam menentukan penerima manfaat penghapusan utang macet bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini