Peringkat Surat Utang Indonesia Stabil, Rupiah Ditutup Menguat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup menguat di akhir perdagangan Selasa, 7 April 2020. Mengutip data RTI Bussines, rupiah ditutup pada posisi Rp 16.175 per dolar AS atau menguat 1,45 persen.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah dibayangi oleh penilaian dari Moody’s Investors Service, sebuah lembaga pemeringkat internasional pada Selasa ini.

Lembaga tersebut memberi peringkat Baa, dengan outlook stabil atas obligasi dolar AS yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk jangka waktu 10 hingga 50 tahun. “Obligasi itu digunakan untuk membiayai program pemerintahan, termasuk penanganan wabah corona,” ujar Ibrahim Selasa sore.

Surat utang itu masuk dalam program penerbitan obligasi senilai 10 miliar dolar AS yang didaftarkan ke Securities and Exchange Commission (SEC). Menurut Moody’s, peringkat Baa2 disematkan karena dukungan dari penekanan kebijakan pemerintah pada ekonomi makro. “Stabilitas yang meningkatkan ketahanan menghadapi guncangan (corona),” kata Ibrahim.

Di samping itu, laju rupiah juga ikut terbantu dengan terobosan baru yang diterapkan pemerintah guna menangani covid-19 dengan cara menggelontorkan stimulus di bidang kesehatan.

“Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF dan pembelian obligasi pemerintah di pasar sekunder,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini