Lembaga Kredibel Sebut Ekonomi Indonesia Tahun Ini Masih Bisa Positif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan kabar menyenangkan yaitu hasil prediksi sejumlah lembaga keuangan yang kredibel menyebut ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh positif di tengah wabah virus corona.

Dia menyitir proyek Bank Pembangunan Asia (ADB) pada April 2020, ekonomi Indonesia akan tumbuh 2,5 persen.

Sedangkan Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh antara negatif 3,5 persen sampai dengan 2,1 persen.

Sementara, lembaga pemeringkat Moody’s memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mencapai tiga persen dan akan kembali naik pada tahun 2021 sekitar 4,3 persen.

Di dunia hanya ekonomi tiga negara yang akan tumbuh positif. Selain Indonesia ada Cina yang menurut Bank Dunia akan tumbuh antara 0,1 sampai dengan 2,3 persen; terakhir adalah India yang diproyeksikan ADB akan tumbuh 4,0 persen.

Ada pun Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia akan negatif. JP Morgan memprediksi negatif 1,1 persen, sedangkan proyeksi The Economist Intelligence Unit ekonomi dunia akan negatif 2,2 persen tahun ini.

Sebelumnya, skenarian pemerintah pertumbuhan ekonomi RI tahun ini diperkirakan mencapai 2,3 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini