Social Distancing, Stok Beras Nasional Dipastikan Aman

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Selama masa penerapan ‘social distancing’ atau jarak sosial yang ditetapkan pemerintah akibat wabah corona, Perum Bulog menjamin stok beras nasional di seluruh wilayah aman.

Direktur SDM dan Umum Bulog Bagya Mulyanto berkata, hingga kini masih ada sebesar 1,6 juta ton beras untuk kebutuhan selama dua pekan ke depan, sepanjang masa penerapan social distancing.

“Kami memiliki stok 1,6 juta ton di seluruh Indonesia dan 300 ribu ton ada di Gudang Jakarta. Jadi, tidak tidak ada alasan harga naik selama masa penanganan Covid-19,” kata Bagya, Selasa 17 Maret 2020.

Selain masalah stok beras, Bagya menyebut pihaknya juga akan melakukan kegiatan operasi pasar atau Kegiatan Pasokan Stabilisasi Harga (KPSH), meskipun penerapan pola kerjanya berlangsung dari rumah.

Bagya berkata, pihaknya telah menyiapkan tujuh titik gudang pusat distribusi di Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar untuk memudahkan konsumen yang melakukan pemesanan lewat platform online.

“Bulog telah memberikan akses kemudahan bagi konsumen, kami siapkan bahan pangan mulai dari beras, gula, hingga mie instan yang semua gratis ongkos kirim diantar sampai kerumah,” ujarnya.

Bulog terus berkordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah untuk membantu mensukseskan program pemerintah dengan menstabilkan harga selama masa penangan penyebaran pandemi Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini