Hotel Tempat Karantina Virus Corona di Cina Ambruk, 10 Orang Tewas

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hotel Xinjia di Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, China, yang ambruk pada Sabtu 7 Maret 2020 malam. Dilaporkan sepuluh orang dilaporkan tewas tertimpa reruntuhannya hotel yang digunakan sebagai fasilitas karantina virus corona itu.

Dikutip dari CNN, Senin 9 Maret 2020, Departemen Pemadam Kebakaran Fujian mengerahkan lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dan tim darurat untuk menyelamatkan korban.

“Kami menggunakan instrumen pendeteksi kehidupan untuk memantau tanda-tanda kehidupan dan alat pembobolan profesional agar bisa menerobos masuk. Kami berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak,” kata kepala skuadron unit mobil detasemen polisi bersenjata Quanzhou, Guo Yutuan.

Sebuah rekaman yang yang diduga berasal dari kamera CCTV di seberang jalan, menunjukkan hotel ambruk dalam hitungan detik. Saat kejadian, disebutkan ada 80 orang di dalam hotel tersebut.

Sembilan orang berhasil menyelamatkan diri, sementara 71 lainnya terjebak. Dari jumlah itu, 48 telah ditarik dari reruntuhan, namun 23 orang belum ditemukan.

Sebanyak 58 orang yang dikarantina di hotel itu dinyatakan negatif virus corona. Selain pasien corona, di lokasi juga ada 16 staf hotel dan enam karyawan dealer mobil.

Kantor berita Xinhua melaporkan saat ini pemilik gedung sudah berada di kantor polisi. Peristiwa itu terjadi saat ada pekerjaan renovasi interior

Gedung tujuh lantai itu dibangun pada 2013 dan dikonversi menjadi hotel pada 2018. Pemilik gedung mulai merenovasi lantai pertama pada Januari kemarin.

Saat ini penyelidikan sudah dilakukan. Pejabat setempat mengatakan kepada Xinhua bahwa penyelidikan akan menentukan apakah bangunan itu runtuh karena masalah struktural atau pekerjaan renovasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini