MATA INDONESIA, JAKARTA-Bantuan kemanusian untuk menangani virus corona di Cina terus berdatangan dari beberapa negara. Salah satunya dari Uni Emirat Arab (UEA) yang siap melakukan proses evakuasi bagi warga negara asing dari Wuhan dan Hubei, Cina, yang merupakan pusat dari wabah virus COVID-19 atau yang juga dikenal dengan Virus Corona.
Inisiatif UEA ini dinamakan ‘UAE Homeland of Humanity’ yang merupakan arahan langsung dari pimpinan UEA. Warga negara asing ini akan diterima di Emirates Humanitarian City yang baru saja dibangun, guna memberikan bantuan, pemantauan dan penanggulangan medis sebagai bentuk tindak lanjut proses evakuasi COVID-19 dari Cina.
Emirates Humanitarian City dibangun dalam rentang waktu 48 jam setelah keputusan diambil oleh pimpinan UEA, guna memberikan bantuan kemanusiaan dan kapabilitas bantuan medis di masa krisis.
Sektor publik dan privat pun turut bekerja sama dengan UEA untuk memastikan bahwa proyek ini dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
“Kami menjalankan komitmen UEA untuk kebaikan umat manusia dalam membantu proses evakuasi warga negara asing dari Hubei. Mereka akan mendapatkan perawatan medis terbaik sebelum mereka kembali ke rumahnya masing-masing,” ujar Sheikh Mohammad Bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi, di akun Twitternya seperti dikutip Sabtu 7 Maret 2020.
Kantor Berita Emirat “WAM” menyatakan bahwa Kementerian Luar Negeri UEA dan Kedutaan UEA di Cina telah mengkoordinasikan hal ini dengan pemerintah negara-negara yang dibantu oleh UEA.
Proses evakuasi ini juga merupakan bagian dari usaha UEA untuk mempererat kerjasama dengan Pemerintahan Cina dalam menanggulangi penyebaran virus COVID-19.
Pesawat udara khusus yang membawa lebih kurang 215 individu dari Wuhan dilengkapi dengan sistem kabin penyaringan udara HEPA, suplai medis dan berbagai perlengkapan medis lainnya untuk menjalankan prosedur evakuasi. Proses evakuasi juga langsung ditangani oleh tim respon medis dan kru kabin terlatih.
Operasi kemanusiaan ini telah menjangkau ratusan warga negara asing, termasuk dari Suriah, Irak, Mauritania, Sudan, Brazil, Mesir, Yaman dan Jordan. Mereka dibawa ke ibukota UEA selaku permintaan dari masing-masing pemerintahnya dan akan menjalani proses karantina selama 14 hari di Emirates Humanitarian City, yang merupakan masa inkubasi rata-rata dari virus COVID-19.