MATA INDONESIA, JAKARTA-118 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) di kapal World Dream bakal dievakuasi oleh pemerintah ke Pulau Sebaru Kecil yang terletak di gugus Kepulauan Seribu, Jakarta.
Rencana itu menyusul dihentikannya pengoperasian kapal tersebut akibat wabah virus corona (Covid-19)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, setelah dievakuasi, sejumlah 188 ABK akan diobservasi (dikarantina) di Pulau Sebaru Kecil.
“Lokasinya di pulau kosong, aman, pulau yang tidak berpenghuni dan memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk observasi,” ungkapnya lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Evakuasi 188 ABK dilakukan secara transfer (boat to boat) dari kapal World Dream ke kapal Rumah Sakit Dr Soeharso milik TNI. Saat ini, kapal Dr Suharso sudah menuju ke laut sekitar wilayah Riau.
Para WNI ABK kapal World Dream kemudian akan dipindahkan ke kapal Dr Suharso dan diobservasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh WHO.
“Estimasi pemindahan boat to boat akan dilakukan pada 26 Februari jam 10.00 (WIB) di Selat Durian dan akan tiba di Pulau Sebaru Kecil 28 Februari sekitar pukul 09.00 WIB,” ujar Menteri PMK Muhadjir saat memberikan keterangan persnya.
Menurut Muhadjir, observasi di Pulau Sebaru Kecil akan dilaksanakan selama 14 hari sejak kedatangan di pulau tersebut. Prosedur yang sama dilakukan saat observasi WNI dari Wuhan, Tiongkok, di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Tim gabungan yang sudah berpengalaman dan terlatih melakukan observasi di Natuna akan ditugaskan untuk menangani ini.
Dipilihnya Pulau Sebaru Kecil, selain karena pulau tersebut tak berpenghuni juga di sekeliling pulaunya, juga tak berpenghuni sehingga aman. “Dulunya pulau ini adalah tempat rehabilitasi narkoba. Fasilitasnya lengkap, ada AC-nya juga sama seperti waktu observasi di Natuna dan kami akan pastikan mereka nyaman,” kata Muhadjir.
Menkes Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah akan fokus mengevakuasi WNI di kapal pesiar World Dream terlebih dulu karena risikonya paling kecil. Dia mengklaim 188 WNI ABK yang akan dievakuasi dari Kapal World Dream dalam keadaan sehat dan sudah mengantongi sertifikat sehat dari Hongkong dan jaminan sehat dari pihak kapal World Dream.
“Kita baru konsentrasi semua untuk World Dream karena itu yang sudah paling dekat dengan kita. Arahan presiden semua harus dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian. Beberapa skenario juga sudah kami siapkan, semoga semua bisa berjalan dengan baik,” katanya.