BKPM: IA-CEPA Permudah UMKM Jualan Produk ke Australia

Baca Juga

MATA INDONESIA, AUSTRALIA – Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) akhirnya disahkan oleh kedua negara. Kesepakatan ini nantinya memberikan kemudahan tarif dan non-tarif dan kesempatan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memicu penjualan produk-produk ke Australia.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menyambut antusias pengesahan IA-CEPA sebab pemerintah akan memiliki payung hukum yang jelas untuk implementasi perjanjian. Bagi Indonesia, kata dia, IA-CEPA diharapkan bisa menggenjot ekspor barang-barang ke Australia karena selama ini defisit neraca perdagangan hampir mencapai tiga miliar dolar AS.

“Hal ini sejalan dengan target investasi pada peningkatan sektor industri berorientasi ekspor. Sekarang peluang pasar diperluas. Ini jadi modal kami untuk ‘jualan’ kepada investor yg mau masuk ke Indonesia,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu 9 Februari 2020.

Tidak hanya itu, IA-CEPA juga mengatur kerja sama di bidang pendidikan khususnya pendidikan tinggi dan vokasi. Australia dapat berkolaborasi dengan beberapa startup dan UMKM Indonesia untuk membuka lapangan pekerjaan dan memberikan dampak sosial.

“Australia jangan hanya investasi di sektor pertambangan saja, tetapi perlu juga di sektor pendidikan vokasi supaya upgrade skill pekerja Indonesia. Jadi pekerja Indonesia sudah siap masuk kelapangan kerja maupun menciptakan lapangan pekerjaan menjadi social entrepreneur,” kata Bahlil.

Dalam kurun waktu 2015-2019, Australia baru berinvestasi sebanyak 1,8 miliar dolar AS yang berada di peringkat 12 asal negara investor di Indonesia.

Sektor yang mendominasi adalah pertambangan (44,7 persen), industri logam tidak termasuk permesinan dan peralatan industri (11,3 persen) serta perkebunan dan peternakan (9,4 persen). Sementara, lokasi investasi Australia terfokus di Kalimantan (23,5 persen) dan Sumatera (23,1 persen).

“Mari kita lihat apakah efektif untuk membantu para UMKM kita. Kalau belum, kita review apa yang perlu diperbaiki,” ujarnya lagi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini