MINEWS, JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyesali harga tiket pesawat yang tidak pernah turun dan mahal. Padahal pemerintah sudah sering menyampaikan imbauan kepada operator, dalam hal ini maskapai.
Luhut menjelaskan, pemerintah juga mengupayakan pemangkasan pajak avtur agar harganya lebih murah sehingga bisa berimbas pada penurunan harga tiket pesawat.
“Kan kita mau turunin juga tuh, apa pajaknya avtur dikurangi. Kita tunggu saja beberapa hari ke depan mereka sedang rapat. Tunggu saja laporan nanti beberapa hari lagi dari Menteri Perhubungan mau lapor ke saya,” katanya.
Salah satu yang ditekankan dalam pertemuan tersebut adalah instruksi kepada Garuda Indonesia sebagia leading airline untuk menurunkan tarifnya. Lalu bagaimana respon Garuda?
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan bahwa harga tiket pesawat memang diatur oleh pihak maskapai. Pria yang akrab disapa Ari Ashkara ini juga mengaku sudah bertemu dengan kementerian terkait pada Selasa malam kemarin.
“Semalam hanya diskusi tentang industri, memang ada imbauan untuk menurunkan harga tiket, namun semuanya diserahkan kepada korporasi. Karena memang itu ranah korporasi,” katanya.
Ari menyebutkan pada pertemuan tersebut tidak ada pemaksaan apapun dari dua menteri yang menegurnya. “Tidak ada sama sekali pemaksaan,” katanya.
Maskapainya, kata dia hingga kini selalu mematuhi aturan batas tarif. Maksudnya, pihaknya tidak menjual tarif terlalu mahal ataupun terlalu murah.
“Selama ini Garuda Airlines (GA) selalu mematuhi aturan tarif batas atas dan tarif batas bawah. Tidak pernah sekalipun melanggar peraturan tersebut, yang sudah berlaku sejak April 2016,” katanya.
Ari sendiri melanjutkan telah menampung aspirasi dari industri pariwisata dan akan segera menindaklanjutinya. “Aspirasi dari berbagai pihak khususnya perhotelan ditampung dengan baik oleh pihak Garuda Indonesia Group,” katanya.
Menurut Ari ada banyak hal yang harus diperhatikannya dalam menentukan tarif, mulai dari sisi perusahaan hingga penumpang. Untuk itu menurutnya menaik dan turunkan tarif tidak mudah.
“Perlu diingat bahwa Garuda sebagai leading national airlines/BUMN juga memiliki stakeholders yang lain seperti karyawan, pilot dan pemegang saham, yang dalam hal ini pemerintah Indonesia. Jadi harus memperhatikan kepentingan semuanya, khususnya kepentingan nasional,” kata Ari.