128 Pasien Dikabarkan Sembuh, 7 Ribu Lebih Kasus Corona Mewabah di 17 Negara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-128 pasien yang terjangkit virus corona dinyatakan sembuh, namun virus mematikan ini ditemukan sudah mencapai 7.800 kasus menyebar di 17 negara.

Seperti dilansir televisi nasional Cina Global Television Network (CGTN) dan Associated Press, Kamis 30 Januari 2020, Komisi Kesehatan Nasional China dalam pernyataan terbaru mengonfirmasi korban tewas wabah virus corona saat ini mencapai angka 170 orang.

Komisi Kesehatan Nasional Cina menyatakan lebih dari 1.700 kasus baru terkonfirmasi di Cina, sehingga saat ini total 7.711 kasus virus corona ada di wilayah Cina. Jumlah itu belum termasuk 10 kasus virus corona di Hong Kong, tujuh kasus di Macau dan delapan kasus di Taiwan.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.586 kasus terkonfirmasi di wilayah Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus corona. Untuk korban tewas, dari 170 orang, sebanyak 162 orang di antaranya meninggal akibat virus corona di Provinsi Hubei.

Laporan Associated Press menyebut penyebaran virus corona ini lebih banyak dibandingkan wabah sindrom pernapasan akut berat (SARS) tahun 2002-2003 lalu.

Diketahui bahwa wabah SARS yang terjadi sekitar 18 tahun lalu hanya mencapai 5.327 kasus. Wabah SARS saat itu memakan korban tewas sedikitnya 774 orang di sebanyak 17 negara, dengan 349 orang di antaranya tewas di wilayah Cina daratan.

Saat ini sudah 31 provinsi di Cina yang terkonfirmasi dilanda wabah virus corona. Di Provinsi Hubei, sedikitnya 17 kota termasuk Wuhan asal muasal virus corona dikarantina akibat wabah ini. Lebih dari 50 juta orang di wilayah-wilayah itu pun terisolasi. Pemerintah memberlakukan isolasi demi mengendalikan penyebaran virus yang bisa menular antarmanusia ini.

Sama seperti penyakit infeksi pernapasan lainnya, virus ini menular lewat percikan dari batuk dan bersin, dengan masa inkubasi antara 1-14 hari. Ada juga pertanda bahwa virus ini mungkin menulari sebelum gejala-gejalanya seperti demam, batuk dan kesulitan bernapas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini