Iran vs AS, Begini Dampaknya ke Perekonomian Indonesia Menurut BI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak pihak khawatir meningkatnya ancaman perang antara Iran dan Amerika Serikat akan berdampak kepada perekonomian Indonesia secara signifikan. Namun, hal itu dibantah Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Ia mengaku, BI masih terus memantau perkembangan dan situasi geopolitik global, tapi belum terlihat adanya peningkatan risiko berbahaya terhadap perekonomian Indonesia akibat konflik yang memanas di Timur Tengah.

“Risiko global? Kami tak melihat terhadap kondisi makroekonomi maupun eksternal dan nilai tukar rupiah,” kata Perry di Jakarta, Jumat 10 Januari 2020.

Rupiah terpantau masih menguat di posisi Rp 13.812 per dolar AS pada hari ini. Menurut Perry, penguatan tersebut sesuai dengan fundamental dan kebijakan pemerintah yang terbukti menurunkan risiko.

Selain itu, kondisi tersebut akan ditambah positif dengan perkembangan hubungan dagang Amerika Serikat dengan China. Kedua negara akan segera membahas kesepakatan yang akhirnya bisa memberi persepsi positif.

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini