Meski Banjir Transjakarta Tetap Beroperasi dengan Pengecualian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bus-bus Transjakarta masih beroperasi meski sejumlah wilayah Jakarta digenangi air banjir, Kamis 2 Januari 2020. Namun beberapa rute mengalami perubahan atau pengalihan.

Hal tersebut terpaksa dilakukan karena harus menghindari genangan air yang tinggi di sejumlah titik.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadua Diposanjoyo mengatakan pelayanan di koridor 3 Harmoni-Kalideres masih diberhentikan akibat genangan di sekitaran Jembatan Batu.

Sedangkan, koridor 2 dengan rute Pulogadung-Harmoni mengalami pengalihan yaitu bergabung dengan koridor 4 di jalur Pulogadung

Selain penggabungan, rute di beberapa koridor mengalami pemendekan seperti di Koridor 5 Kampung Melayu-Ancol. Bus hanya beroperasi dari halte Kampung Melayu sampai halte Senen.

Sedangkan, pelayanan koridor 8 Harmoni-Lebak Bulus diperpendek dari Lebak Bulus sampai halte Assidiqiyah.

Ada pun pelayanan koridor 9 Pinang Ranti-Pluit, diperpendek dari Pinang Ranti hanya sampai Grogol karena genangan air di Kawasan Jalan Latumenten masih tinggi.

Koridor 10 PGC-Tanjung Priok berjalan normal, namun dilakukan pengalihan situasional. Begitu juga pelayanan koridor 11 Pulogebang-Kampung Melayu berlangsung normal tetapi diterapkan rekayasa lalu lintas yaitu contraflow selepas halte Kampung Melayu sampai depan Polres Jakarta Timur karena jalur Kampung Pulo yang tidak bisa dilintasi.(Nita Khairani)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini