WHO: Sejarah, Tahun Ini Jumlah Pria Perokok Berkurang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkannya, untuk pertama kalinya jumlah pria yang menggunakan tembakau berkurang sejak pengumpulan data tentang masalah ini dimulai.

Ini menandai langkah penting dalam upaya anti-merokok global, karena tren penurunan yang sebelumnya didorong oleh berkurangnya jumlah perokok wanita.

“Selama bertahun-tahun kita telah menyaksikan peningkatan yang stabil dalam jumlah laki-laki yang menggunakan produk tembakau yang mematikan,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Menurut WHO, jika dibandingkan dengan tahun 2000, di tahun 2018 pengguna tembakau berkurang hingga sekitar 600 juta orang. Pada tahun 2020, organisasi ini memperkirakan bahwa akan ada 10 juta lebih sedikit perokok dibandingkan pada tahun 2018, dan pada tahun 2025 yang akan turun sebanyak 27 juta.

Penggunaan tembakau tidak hanya menyebabkan kanker mulut dan paru-paru serta penyakit pernapasan, tetapi juga dapat mengakibatkan penyakit jantung dan stroke.

Laporan WHO tidak hanya mencakup rokok, tetapi juga pipa, cerutu, vaping, dan produk tanpa asap seperti mengunyah tembakau dan rokok bidi.

 

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini