Alami Krisis Finansial dan Larangan Terbang, Boeing Hentikan Produksi 737 Max

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Salah satu perusahaan pembuat pesawat terbesar di dunia, Boeing Co. akan menghentikan produksi lini model 737 Max yang laris di pasaran pada Januari 2020.

Hal ini dilakukan menyusul dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia dan banyaknya pesawat yang belum dikirimkan kepada maskapai pemesan.

Penundaan yang tidak diketahui akan berlangsung sampai kapan ini dilakukan untuk menghemat modal perusahaan, tetapi pada saat yang sama akan memberikan kesulitan bagi pemasok Boeing yang tersebar dari Seattle hingga Kansas.

Keputusan ini dibuat oleh Dewan Direksi Boeing hari Senin waktu setempat, menyusul pertemuan selama dua hari di Chicago. Ini dilakukan setelah Badan Administrasi Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FAA) mengatakan tidak akan mengijinkan pesawat jenis itu terbang lagi sampai tahun 2020.

Dikatakan bahwa walau ada keputusan penghentikan produksi, tidak ada karyawan yang akan diberhentikan.

Armada Boeing 737 Max dilarang terbang sejak bulan Maret 2019 menyusul kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia yang hanya berselang lima bulan, yang secara keseluruhan menewaskan 346 orang.

Sejauh ini kerugian yang diderita Boeing akibat larangan terbang adalah sekitar $US 9 miliar (lebih dari Rp 150 triliun).

Walau ada larangan terbang, Boeing terus memproduksi 42 pesawat 737 MAX per bulan dan membeli suku cadang dari para pemasok sebanyak 52 unit per bulan.

Padahal pengiriman pesawat yang sudah jadi ke pembeli juga dibekukan sampai ijin terbang untuk Boeing 737 MAX ini dikeluarkan.

Penghentian produksi ini diperkirakan bisa mengakibatkan PHK diantara 12 ribu karyawan Boeing yang khusus membuat pesawat 737, yang bekerja di kota Seattle.

Boeing mengatakan akan terus memproduksi pesawat militer P8 yang memiliki modifikasi sama seperti 737 MAX. Menyusul pengumuman tersebut saham Boeing turun 4 persen dalam perdagangan hari Senin dan kemudian turun lagi 1 persen setelah pasar ditutup.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini