Bus Peziarah Jatuh ke Lereng 70 Meter, 14 Orang Meninggal Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sedikitnya 14 orang meninggal dunia dan 18 lainnya luka-luka akibat bus yang ditumpangi tergelincir dan jatuh ke lereng yang curam sedalam 70 meter di Nepal.

Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Senin 16 Desember 2019, bus yang mengalami kecelakaan sedang mengantarkan para peziarah Hindu yang baru pulang dari kunjungan ziarah ke kuil Kalinchowk Bhagwati.

Pejabat kepolisian setempat, Prajwal Maharjan, mengatakan bus itu tergelincir dari jalanan di lokasi berjarak 80 kilometer sebelah timur ibu kota Kathmandu. Bus yang membawa 32 penumpang itu dilaporkan terjatuh ke dalam lereng curam sedalam 70 meter.

Petugas penyelamat berhasil mengevakuasi para korban luka dan membawa mereka ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis. Otoritas setempat mengonfirmasi 14 orang tewas dalam kecelakaan ini. “Kami telah mengevakuasi 12 jenazah penumpang dari kecelakaan itu,” katanya.

Dua korban lainnya meninggal dunia di rumah sakit. Laporan kepolisian setempat menyebutkan empat korban tewas di antaranya merupakan anak-anak. Belum diketahui pasti sopir bus menjadi korban tewas, luka atau melarikan diri dari lokasi.

Maharjan menegaskan, kepolisian setempat tengah menyelidiki penyebab kecelakaan maut ini. Namun saat kecelakaan terjadi, kondisi jalanan di lokasi sedang licin karena hujan musim dingin. Jarak pandang juga buruk karena kabut tebal di pagi hari.

Ada juga dugaan kecelakaan ini disebabkan oleh gangguan mesin. Terlebih diketahui bahwa bus itu tidak berasal dari area tersebut sehingga si sopir mungkin tidak hafal kondisi jalanan.

Kecelakaan bus sering terjadi di Nepal, yang sebagian besar wilayahnya diwarnai area pegunungan. Seringkali kecelakaan maut seperti ini disebabkan oleh buruknya kondisi jalanan, kurangnya pemeliharaan kendaraan dan cara mengemudi yang sembrono.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini