MINEWS.ID, JAKARTA – Sebagai Presiden Republik Indonesia, kepemimpinan Jokowi bukan kelas receh. Penghargaan terhadapnya tidak pernah surut, bahkan Suratkabar terkemuka terbitan Singapura, Straits Times kali ini memberinya julukan Asian of The Year 2019.
Penghargaan itu diberikan karena Jokowi dianggap sebagai figur pemersatu di tengah era yang penuh ketidakpastian dan disrupsi ini.
Melalui edisi Kamis 6 Desember 2019 ini, Jokowi disebut Straits Times sebagai “Joko Widodo, a deft hand at domestic politics and global affairs, is The Straits Times Asian of the Year 2019” (Joko Widodo, Tangan Cekatan pada Masalah Politik Domestik dan Global adalah The Straits Times Asian of the Year 2019).
Straits Times menilai karir politik Jokowi sangat luar biasa mulai dari walikota kota Solo, di Jawa Tengah, pada 2005 hingga menjadi memimpin negara dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Editor surat kabar itu menyebutkan Jokowi memiliki kepribadiannya yang membumi, kemampuan yang baik berhubungan dengan orang-orang, berempati dengan rakyat jelata dan memenangkan banyak pengagum di negaranya.
Surat kabar itu juga menilai masyarakat internasional yang memuji Jokowi karena memiliki kemampuan memandang ke luar cakrawala dan bergulat dengan tantangan strategis yang dihadapi negara maupun wilayahnya.
Jokowi juga dipuji karena perannya yang mampu menempatkan Indonesia di jantung Asean, blok regional beranggotakan 10 negara.
Lelaki kurus itu juga dipandang sukses dengan konsep Indo-Pasifik yang dirancang Indonesia pada KTT ASEAN di Bangkok Juni lalu. Hal itu membuat kawasan tersebut mampu mempertahankan posisi netral di tengah meningkatnya persaingan antara Cina dan Amerika Serikat.
Jokowi juga disebut sebagai orang yang mengenalkan konsep kerja sama berdasarkan prinsip-prinsip utama, termasuk keterbukaan, inklusivitas, dan sentralitas Asean, pada KTT Asia Timur di Singapura pada November tahun lalu.
Presiden menghadapi tantangan berat dalam lima tahun ke depan di kantornya, dari menghidupkan kembali ekonomi yang lesu hingga memberantas korupsi yang meluas dan mengatasi meningkatnya ekstremisme agama.
Namun, para editor Straits Times meyakinkan bahwa Jokowi tidak akan kompromi atau memberi ruang untuk membangun Indonesia yang demokratis, bebas korupsi, terbuka, toleran, dan inklusif.
Warren Fernandez, pemimpin redaksi Grup Media Bahasa Inggris / Melayu / Tamil Singapore Press Holdings dan editor The Straits Times, yang memimpin panel pemberian penghargaan tersebut menyatakan penghargaan itu dimaksudkan untuk menghormati seseorang yang tidak hanya membuat atau membentuk berita, tetapi juga membantu memberikan kontribusi positif bagi Asia dalam prosesnya.
Warren menyebut, “Presiden Joko Widodo telah melakukan itu dengan sangat baik. Tidak hanya dia telah memenangkan masa jabatan kedua, tetapi dia juga telah membawa Indonesia bersama dan membawanya ke depan. Demikian juga dengan Asean. Ada banyak ruang baginya untuk memimpin lebih jauh jika dia mengatur keterampilan politik yang cukup dan niat baik yang ia nikmati bersama orang-orang di seluruh Asia.”