Duh! Pacitan Masuk Wilayah Rawan Gempa Tektonik, Ini Saran BMKG

Baca Juga

MINEWS, PACITAN–Kabupaten Pacitan masuk dalam daftar wilayah yang paling rawan terkena gempa tektonik untuk wilayah Jawa Timur. Karena wilayah tersebut berhadapan dengan zona megathrust selatan Jawa dan terletak di jalur sesar Grindulu. Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, pihaknya akan terus melakukan upaya mitigasi agar masyarakat perlu memahami pentingnya bangunan rumah yang strukturnya kuat dan aman saat terjadi gempa bumi.

“BMKG menyarankan untuk membangun rumah dengan pondasi rumah tahan. Namun, jika pondasi ini terbilang mahal, maka disarankan untuk membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu,” ujarnya melalui keterangan resminya, Jumat 8 November 2019.

Daryono lalu mengimbau agar dilakukan kajian mendalam terkait bahaya dan risiko gempa di Kabupaten Pacitan. Soalnya pada 27 Mei 2006, pemerintah daerah Yogyakarta sempat ‘kecolongan’ dengan sesar Opak yang ternyata masih aktif dan memicu peristiwa gempa besar.

“Jika perlu, ada kajian sejarah kegempaan purba yang terekam dalam lapisan batuan yang berusia ribuan tahun di sepanjang Sungai Grindulu barangkali dapat membantu memberikan petunjuk mengungkap periodisitas gempa kuat yang pernah terjadi dipicu struktur sesar ini pada masa lalu,” katanya.

Sebelumnya, BMKG mencatat pada Kamis 7 November lalu, sekitar pukul 21.27 WIB terjadi gempa bumi tektonik dengan magnitudo 3,1 yang berlokasi di arah tenggara Kota Pacitan, pada kedalaman 11 kilometer.

Guncangan dirasakan cukup kuat oleh warga yang tinggal di Pacitan, Kebon Agung, dan Tamperan. Ditinjau dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

Dalam keterangannya, Daryono menyebut lokasi episenter gempa ini diduga kuat bahwa pembangkit gempa ini adalah Sesar Grindulu.

Pada beberapa literatur hasil kajian, jalur Sesar Grindulu melintasi 5 kecamatan di Pacitan. Lima kecamatan itu yakni Kecamatan Bandar, Nawangan, Unung, Arjosari, serta Donorojo.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini