6 Polisi Jadi Korban Kecelakaan Tunggal di Mamasa, Ini Kondisinya

Baca Juga

MINEWS, MAMASA – Kendaraan yang ditumpangi para personil Polda Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami kecelakaan tunggal di Desa Parondobulawan, Kecamatan Tandukkalua, Kabupaten Mamasa. Tercatat ada enam personil di Polda Sulbar menjadi korban.

Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Hj Mashura mengatakan kecelakaan itu terjadi saat kendaraan roda empat dengan plat DC 1260 AW yang dikemudikan oleh Bripka Ruslan Noor hilang kendali dan menabrak pembatas jalan jembatan di Dusun Balatana.

“6 personil yang mengalami luka dan sudah dibawa ke rumah sakit Kondosapata, Mamasa dan akan di rujuk kembali rumah sakit Mamuju untuk mendapatkan pertolongan medis,” kata Mashura di Mamasa, Senin 18 Maret 2019.

Enam personil Polda Sulbar yang mengalami luka diantaranya, panit I Reskrimum, Ipda Hamaring, yang mengalami patah tulang di paha sebelah kanan kemudian Panit II Reskrimum Ipda Asrul Sani, mengalami patah dibagian lengan sebelah kanan.

Selain itu, anggota Subdit I Reskrimum Polda Sulbar, Bripka Ruslan mengalami bengkak pada bagian kepala dan anggota Subdit 3 Jatanras Bripka Erikson, mengalami luka ringan di bagian kepala dan betis.

Sementara anggota Subdit 3 Jatanras, Brigpol Ramlan mengalami Luka ringan dan anggota Subdit 3 Jatanras Polda Sulbar, Brigpol Wawan, mengalami kuka ringan. Mashura menambahkan jika pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus kecelakaan ini.

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini