MATA INDONESIA, JAKARTA– Usai dilantik menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio langsung membuat gebrakan dengan menggenjot kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia.
Salah satunya bisa mencontoh seperti di Las Vegas, yang dikatakannya memiliki jumlah wisman yang banyak dengan jumlah pengeluaran besar.
“Bayangkan kalau kita lihat turis ke Las Vegas, sudah jumlahnya 40 juta setahun, lalu premium semua, pengeluarannya tinggi semua,” katanya.
Menurutnya, jika wisman yang datang kategori premium yang artinya memiliki pengeluaran lebih besar, bisa lima atau 10 kali lipat dari wisman biasa.
“Karena wisatawan yang premium mungkin bisa keluarkan uang 5-10 kali. Dari harga hotel saja mereka sudah lebih mahal,” kata Wishnutama.
Wishnutama menyebut kementeriannya akan menyiapkan tempat-tempat wisata premium. Ia mengatakan strategi pemasaran itu penting agar bisa meningkatkan wisman.
Selama ini perkembangan destinasi wisata premium di Indonesia baru terlihat di kawasan Nusa Dua, Bali. Namun bencana alam dan aksi terorisme bisa langsung membuat lumpuh kawasan tersebut.
Lebih lanjut, Wishnutama merasa pesimis bisa memenuhi target wisman dengan jumlah 18 juta hingga akhir 2019. Pasalnya 2019 tinggal menyisakan waktu tiga bulan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menginisiasi rapat koordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk membahas pengembangan lima destinasi wisata super prioritas pesanan Presiden Joko Widodo.
Kelima destinasi super prioritas tersebut adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).