Berniat Dirikan Kerajaan Islam Aceh, Bos KKB Ditembak Mati di Pidie Jaya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Aceh, Tun Sri Muhammad Azrul Mukminin Al-kahar Alias Abu Razak Bin Muda Abdul Muthali akhirnya meninggal dunia dalam kontak senjata dengan polisi di Pidie Jaya, Jumat 20 September 2019.

Bos KKB ini bertekad mendirikan Kerajaan Islam Aceh Darussalam (KIAD). “Beberapa waktu lalu, mereka sempat muncul mendeklarasikan diri di dalam sebuah video yang beredar di media sosial,” kata Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan kepada wartawan.

Abu Razak tewas bersama dua anggotanya saat kontak tembak di kawasan Trienggadeng, Pidie Jaya. Setelah kontak tembak, polisi melakukan penggeledahan di dalam mobil yang ditumpangi Abu Razak.

Polisi menyita bendera deklarasi Kerajaan Islam Aceh Darussalam, baju jubah, dua tongkat rotan, stempel terbuat kuningan menyerupai cap sikureng, dua tongkat rotan dan sejumlah benda yang diindikasikan seperti jimat.

“Kita temukan sejumlah barang bukti yang diduga dipakai saat mendeklarasikan diri KIAD. Selain itu, juga ada senjata api bersama amunisinya, uang sekitar Rp10 juta,” ujarnya.

Abu Razak pernah dua kali mendekam di penjara karena kasus kriminal bersenjata dan terakhir kabur dari Lapas Klas IIA Lhokseumawe pada 2017.

Dua tahun buron, Razak kembali muncul sebagai pimpinan kelompok kriminal bersenjata. Dia dan anggota kelompoknya diketahui menculik seorang warga Bireuen bernama Baital pada Kamis 12 September 2019. Korban disekap di kawasan Bukit Cerana Desa Ie Rhob Timu Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen.

Selain itu, Abu Razak juga pernah bergabung dengan KKB pimpinan Nurdin bin Ismail Amat alias Din Minimi (DM). Kelompok ini diketahui pernah membunuh dua intel Kodim 0103 Aceh Utara yaitu Sertu Indra dan Serda Hendri pada Maret 2015.

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini