MINEWS, JAKARTA-Aktivitas yang padat membuat hampir setiap orang tidak ada waktu untuk beristirahat dalam hal ini tidur siang. Hal itu menjadi ‘barang mahal’ bagi sebagian besar orang. Padahal, hal itu tidak hanya bermanfaat untuk mengembalikan stamina dan energi tetapi juga kesehatan jantung.
Sebuah studi baru menemukan bahwa tidur siang sekali atau dua kali seminggu terkait dengan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih rendah. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Heart mengumpulkan data dari 3.500 orang yang tinggal di Swiss.
“Kami melihat kebiasaan orang yang sehat dan menemukan bahwa mereka tidur siang sesekali, seperti satu atau dua kali seminggu dan memiliki risiko lebih rendah untuk penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan yang tidak tidur siang,” ujar peneliti utama yang juga ahli penyakit dalam dari University Hospital of Lausanne, Nadine Hausler, dikutip dari NBC News.
Hausler dan timnya melacak peserta berusia 35-75 tahun yang pada dasarnya sehat dan tidak ada penyakit jantung. Frekuensi tidur mereka bervariasi. Sekitar 1 dari 5 peserta tidur siang satu hingga dua kali per minggu.
Frekuensi tidur yang sesekali tersebut dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung, stroke, atau gagal jantung sebanyak 48 persen.
“Bisa jadi orang-orang yang tidur siang dua kali seminggu adalah mereka yang menjadikan tidur siang sebagai prioritas, karena mereka tahu mereka tidak cukup tidur selama seminggu,” kata Céline Vetter, asisten profesor di University of Colorado Boulder.
Meski demikian, bagaimana tidur siang dapat mempengaruhi kesehatan jantung masih diteliti lebih lanjut. “Tebakan terbaik kami adalah bahwa tidur siang bisa melepaskan stres dari kurang tidur,” katanya.