Dua Penyakit Ini yang Sebabkan HS Dillon Meninggal Dunia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Aktivis HAM sekaligus pengamat sosial-ekonomi, Harbrinderjit Singh Dillon atau HS Dillon telah meninggaln dunia kemarin, Senin 16 September 2019 di RS Siloam Bali.

Ternyata, Dillon meninggal dunia karena dua penyakit yang selama ini dideritanya, yakni komplikasi jantung dan masalah paru-paru.

Anak sulung Dillon, Haryasetyaka Singh Dillon menuturkan, ayahnya sudah dirawat di RS Siloam sejak 19 Agustus 2019 lalu karena penyakit tersebut.

Dillon wafat meninggalkan seorang istri, Drupadi S Harnopidjati, dan tiga orang anak yakni Haryasetyaka Singh Dillon, Mahawira Singh Dillon, dan Mahareksha Singh Dillon.

Semasa hidup, Dillon cukup terlibat aktif dalam sejumlah isu HAM dan masuk dalam hingar-bingar politik Indonesia, terutama pada masa Orde Baru dan pemerintahan SBY.

Ia pernah menjabat sebagai direktur kemitraan bagi pembaruan tata pemerintahan. Sebelumnya, juga pernah menjadi Utusan Khusus Kepresidenan Urusan Penanggulangan Kemiskinan.

Dalam hidupnya, Dillon pernah meraih penghargaan Global Award dari Priyadarshni Academy, India sebagai orang keturunan India di luar negaranya yang memberikan kontribusi di negara yang ditinggalinya.

Rencananya, jenazah Dillon akan dikremasi di Krematorium Mumbul, Nusa Dua hari ini Selasa 17 September 2019 pukul 14.00 WITA. Selanjutnya, akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tabanan.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini