Realisasi Anggaran MBG Jadi Bukti Komitmen Pemerintah Perbaiki Gizi Nasional

Baca Juga

Oleh : Syakur Hamzah )*

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintah dalam menjawab persoalan mendasar bangsa, yakni kualitas gizi anak-anak dan kelompok rentan. Selama bertahun-tahun, persoalan stunting, kekurangan gizi, dan ketimpangan akses pangan bergizi menjadi tantangan serius yang berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karena itu, kehadiran MBG tidak dapat dilihat semata sebagai program bantuan sosial, melainkan sebagai kebijakan pembangunan jangka panjang. Realisasi anggaran yang signifikan menunjukkan bahwa pemerintah tidak berhenti pada tataran perencanaan, tetapi serius dalam implementasi. Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa perbaikan gizi ditempatkan sebagai prioritas nasional.

Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyatakan bahwa MBG dijalankan sebagai bentuk investasi masa depan di sektor sumber daya manusia. Menurut Presiden, pembangunan tidak akan berkelanjutan apabila generasi muda tumbuh tanpa asupan gizi yang memadai. Anak-anak yang sehat dan bergizi baik akan memiliki daya saing yang lebih kuat, baik dalam pendidikan maupun dunia kerja di masa mendatang. Pernyataan tersebut memperlihatkan visi jangka panjang pemerintah yang menempatkan kualitas manusia sebagai fondasi utama kemajuan bangsa. Dengan demikian, MBG menjadi instrumen penting untuk memutus mata rantai kemiskinan struktural yang kerap berawal dari persoalan gizi sejak usia dini.

Dari sisi pelaksanaan, realisasi anggaran MBG menunjukkan capaian yang patut diapresiasi. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa hingga pertengahan Desember, serapan anggaran telah mencapai sekitar Rp58 triliun atau lebih dari 80 persen dari total pagu yang dialokasikan. Angka tersebut mencerminkan percepatan implementasi program di berbagai daerah. Peningkatan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif beroperasi menjadi faktor utama tingginya serapan anggaran. Hal ini menandakan bahwa program MBG tidak terpusat di kota-kota besar saja, tetapi menjangkau wilayah yang lebih luas.

Optimalisasi layanan dapur MBG juga berkontribusi besar terhadap efektivitas pelaksanaan program. Peningkatan serapan anggaran didorong oleh perbaikan tata kelola dapur, efisiensi distribusi, serta perluasan jangkauan penerima manfaat. Pelajar, anak usia sekolah, serta kelompok rentan menjadi sasaran utama program ini. Dengan pendekatan tersebut, MBG tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga memastikan standar gizi yang sesuai dengan kebutuhan penerima. Upaya penataan administrasi dan percepatan pencairan anggaran terus dilakukan agar seluruh alokasi dapat dimanfaatkan secara optimal hingga akhir tahun.

Capaian realisasi anggaran yang tinggi juga mencerminkan adanya koordinasi lintas sektor yang semakin solid. Pemerintah pusat dan daerah dituntut untuk bekerja selaras dalam memastikan program berjalan efektif di lapangan. Keberhasilan MBG tidak hanya diukur dari besarnya anggaran yang terserap, tetapi juga dari kualitas layanan dan dampak nyata yang dirasakan masyarakat. Dalam konteks ini, MBG telah menunjukkan potensi sebagai model kebijakan sosial yang terintegrasi. Apabila konsistensi ini dijaga, MBG dapat menjadi contoh praktik baik dalam pengelolaan program prioritas nasional.

Dukungan terhadap program MBG juga datang dari kalangan pengamat kebijakan publik. Dr. Anzori Tawakal menilai pemerintah menunjukkan keseriusan dan konsistensi dalam menjalankan program tersebut. Menurutnya, fokus pada peningkatan gizi generasi penerus bangsa merupakan langkah yang tepat dan relevan dengan tantangan pembangunan ke depan. MBG dinilai sebagai bentuk keberpihakan negara terhadap masa depan anak-anak Indonesia. Apresiasi ini penting sebagai penguat legitimasi kebijakan, sekaligus sebagai dorongan agar pemerintah terus menjaga kualitas pelaksanaan program.

Lebih jauh, MBG memiliki implikasi ekonomi dan sosial yang luas. Selain meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, program ini juga menciptakan multiplier effect melalui pelibatan UMKM lokal, petani, dan penyedia bahan pangan. Rantai pasok pangan bergizi yang terbangun secara berkelanjutan akan menggerakkan ekonomi daerah. Dengan demikian, MBG tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga pada penguatan ekonomi rakyat. Pendekatan komprehensif ini memperlihatkan bahwa kebijakan gizi dapat berjalan seiring dengan agenda pembangunan ekonomi nasional.

Ke depan, tantangan utama pemerintah adalah menjaga kesinambungan program dan memastikan kualitas tetap terjaga seiring dengan perluasan jangkauan. Transparansi, akuntabilitas, serta pengawasan yang ketat menjadi kunci agar MBG benar-benar mencapai tujuannya. Pemerintah perlu terus membuka ruang evaluasi dan perbaikan berbasis data di lapangan. Dengan fondasi kebijakan yang kuat dan dukungan anggaran yang memadai, MBG berpeluang menjadi tonggak penting dalam sejarah pembangunan gizi nasional Indonesia.

Tingginya serapan anggaran mencerminkan keseriusan negara dalam memastikan kebijakan tidak berhenti pada perencanaan, tetapi benar-benar diimplementasikan untuk menjangkau kelompok sasaran secara luas dan tepat. Melalui MBG, pemerintah berupaya membangun fondasi sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas sejak usia dini. Langkah ini menegaskan bahwa investasi pada gizi anak merupakan investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa.

Keberhasilan pelaksanaan MBG tentu membutuhkan dukungan berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat. Partisipasi publik, pengawasan bersama, serta penerimaan positif terhadap program ini akan memperkuat efektivitas kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Dengan dukungan tersebut, realisasi anggaran MBG tidak hanya menjadi capaian fiskal, tetapi juga menghadirkan dampak sosial yang nyata. Pada akhirnya, sinergi antara pemerintah dan masyarakat akan menjadi kunci dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

)* Penulis merupakan Pengamat Kebijakan Publik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Bantuan Pemerintah Hadir, Masyarakat Terdampak Bencana Sumatera Mulai Bernapas Lega

MataIndonesia, Aceh - Penanganan bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera terus menunjukkan perkembangan positif. Bantuan pemerintah yang mengalir...
- Advertisement -

Baca berita yang ini