Polri: Jaringan ISIS di Papua Sudah Ada Sejak 2 Tahun Lalu

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan Mabes Polri sudah mendeteksi keberadaan ISIS di Tanah Papua sejak 2 tahun ke belakang.

Meski telah berada di Papua sejak 2 tahun lalu, namun aktivitas ISIS di Papua baru terlihat dalam 1 tahun ini. Salah satu aktivitas ISIS yang terdeteksi Densus 88 adalah rencana pengeboman di Polres Manokwari.

Ada satu sudah dilakukan penegakan hukum oleh Densus 88, jaringan ini rencana akan melakukan pengeboman di Polres Manokwari tapi berhasil diamankan. Jadi ada di Jayapura, Wamena, Fakfak, Manokwari, Merauke, dan ada beberapa wilayah di situ sel-selnya memang dia masih melakukan rekrutmen.

Selain merekrut anggota di beberapa wilayah di Papua, ISIS juga terus berupaya menguasai wilayah dan melakukan amaliah dengan sasaran anggota Polri.

“Masih kita dalami terus keberadaan ISIS di Papua. Nanti dari Densus akan melihat apakah ada fakta hukum keterkaitannya dari beberapa jaringan ISIS di Papua maupun di Papua Barat terkait menyangkut masalah kerusuhan ini atau tidak,” paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyebut ada 3 kelompok di Papua, yakni kelompok pemberontak bersenjata, kelompok kriminal bersenjata dan kelompok klandestin. Salah kelompok tersebut telah terafiliasi dengan ISIS dan menyerukan jihad di Papua.

“Sebagai catatan, terdapat kelompok lain yang berafiliasi dengan ISIS telah menyerukan jihad di Tanah Papua. Kelompok pemberontak Papua merdeka saat ini telah membentuk tentara baru yaitu west papua army yang merupakan gabungan tiga kelompok itu. Yang di bawah komando ULMWP yang dipimpin oleh Benny Wenda,” ujar Ryamizard.

“Masih ada kelompok bersenjata di Papua, yaitu Tentara pembebasan Nasional Papua Barat yang tak mau bergabung dalam west papua army,”.

Berita Terbaru

A2RTU Gelar Expo Sistem Refrigerasi dan Tata Udara Pendukung Ketahanan Pangan dan Net Zero Emission

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketahanan pangan menjadi isu yang masif didengungkan oleh pemerintah. Terlebih, saat ini Indonesia bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Di sisi lain, dalam Rencana Strategis (Renstra) Badan Ketahanan Pangan (BKP) yang kini diubah menjadi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Tahun 2020-2024 menyebut bahwa pembangunan pangan di Indonesia masih menghadapi masalah. Utamanya, terkait dengan penyediaan (supply) pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini