Pemerintah Tingkatkan Sosialisasi Bahaya Judi Online

Baca Juga

Jakarta – Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam upaya memberantas judi online yang semakin meresahkan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan pentingnya peran keluarga, khususnya orang tua, dalam mengawasi anak-anak agar tidak terjerumus dalam praktik judi daring.

“Kita harus secara rutin memeriksa ponsel anak-anak kita agar bisa mengetahui apa yang terjadi. Jika tidak dilakukan, generasi muda kita lambat laun akan mengalami kerusakan,” kata Kapolri.

Dijelaskannya bahwa judi online kini telah menyasar hampir semua kalangan, termasuk anak-anak, dengan berbagai modus permainan yang menarik perhatian mereka.

“Perlu kiranya kesadaran lebih besar dari masyarakat dalam mengantisipasi ancaman ini,” imbuhnya.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam melindungi siswa dari bahaya judi online. Pemerintah, kata Meutya, terus memastikan pembangunan infrastruktur digital, pemberdayaan UMKM, dan edukasi teknologi berjalan optimal untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat.

“Mendidik anak itu tidak hanya berkaitan dengan teknologi. Peran orang tua dan guru dalam memberikan pendampingan adalah kunci utama untuk mengawasi dan mengatur penggunaan teknologi agar tidak berlebihan,” kata Meutya.

Meutya juga menyoroti pentingnya pemerataan infrastruktur telekomunikasi serta distribusi materi edukasi guna meningkatkan kesadaran siswa terhadap konten negatif, termasuk judi online dan pinjaman online ilegal.

“Literasi digital merupakan pertahanan utama terhadap konten negatif. Orang tua dan guru harus terlibat aktif, tidak hanya mengawasi, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam kepada anak-anak,” tambahnya.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB, Syamsu Rizal, menilai bahwa judi online sudah mencapai tahap mengkhawatirkan dan perlu ditetapkan sebagai kondisi ‘darurat nasional’. Menurutnya, banyak masyarakat telah menjadi korban sehingga seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama dalam memberantas praktik ini.

“Presiden seharusnya segera membuat aturan ini dalam situasi darurat nasional. Judi online tidak hanya menimbulkan dampak sosial tetapi juga berimbas pada ekonomi nasional,” tegasnya.

Berdasarkan data PPATK, lebih dari Rp 1 triliun hasil dari judi online mengalir ke luar negeri. Dari total populasi Indonesia, sekitar 40 juta orang telah terdampak judi online, dengan sekitar 8 juta di antaranya aktif sebagai pemain.

“Jumlah pemain judol di Indonesia sekitar 8 juta orang. Ini adalah kenyataan yang menyedihkan. Mereka tidak terlibat dalam kegiatan produktif, melainkan justru terjebak dalam permainan judol yang menyesatkan,” lanjutnya.

Rizal menekankan pentingnya pencegahan dini agar anak-anak tidak mudah terpapar judi online. Ia menyerukan peran orang tua dan lingkungan sekolah dalam memberikan pengawasan serta pembatasan penggunaan gawai bagi anak-anak.

“Harus ada pembatasan penggunaan media sosial pada anak dan unsur pendidikan serta keluarga harus terlibat untuk mencegah agar tak mudah terpapar judol,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini