Mata Indonesia, Kulon Progo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo mengajukan perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi akibat potensi ancaman Bibit Siklon Tropis 99S dan 90S yang melintasi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa, mengungkapkan bahwa usulan perpanjangan status tanggap darurat masih dalam proses persetujuan oleh pemerintah kabupaten.
“Status darurat ini pertama kali diberlakukan sejak Desember 2024, dan kini kami mengusulkan kembali perpanjangan karena tingginya risiko bencana,” ujar Budi, Sabtu 8 Februari 2025.
Prakiraan cuaca dari BMKG menunjukkan bahwa dampak siklon tropis dapat berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem di wilayah Kulon Progo.
Antisipasi dan Imbauan BPBD Kulonprogo kepada Masyarakat
BPBD menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana. Tim Reaksi Cepat (TRC) telah disiagakan guna merespons setiap kejadian darurat secara cepat dan efektif.
Budi juga mengingatkan kepada warg Kulon Progo untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Beberapa langkah antisipasi yang perlu diperhatikan warga di antaranya, jika hujan deras berlangsung lama, warga di kawasan rawan longsor sebaiknya bersiap untuk mengungsi.
Budi juga menjelaskan ketika terjadi hujan lebat disertai angin kencang, hindari berteduh di bawah pohon karena berisiko tumbang.
Sementara, Sekretaris Daerah Kulon Progo, Triyono, memastikan kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi dampak siklon tropis.
“Sesuai dengan prakiraan BMKG, potensi bencana akibat siklon tropis diperkirakan dapat terjadi dalam waktu dekat. Kami imbau warga tetap waspada dan tidak perlu sampai panik,” ujar dia.
Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Kulon Progo telah menyiapkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD Kulon Progo yang siap digunakan untuk penanganan darurat.
Keputusan ini didukung dengan adanya Surat Keputusan (SK) Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi sebagai dasar hukum dalam mengambil tindakan cepat.
Triyono berharap agar dampak siklon tropis tidak menimbulkan bencana besar di wilayah Kulon Progo, namun kesiapan maksimal tetap menjadi prioritas utama.