Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pengembangan IKN diproyeksikan menjadi proyek investasi jangka panjang yang menjanjikan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menegaskan bahwa IKN bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan juga model pembangunan berkelanjutan yang akan berlangsung dalam beberapa dekade ke depan.
“Kita ingin memiliki model investasi yang jangka panjang. Kita menciptakan suatu Ibu Kota baru, bukan hanya lima tahun, tapi bisa 25 tahun, 30 tahun. Tentunya IKN ini akan menjadi kota yang bersih, terutama dalam hal energi,” ujar Rosan dalam keterangannya.
Ia juga memastikan bahwa pembangunan IKN terus berjalan sesuai rencana. Dengan demikian, pemindahan pusat administrasi negara dapat segera terealisasi, sekaligus menciptakan daya tarik investasi yang lebih besar.
“Pembangunan IKN tetap berjalan sehingga diharapkan sebagai pusat pemerintahan bisa selesai di beberapa gedung legislatif atau yudikatif pada 2028,” katanya.
Sejalan dengan visi pemerintah, konsep pembangunan IKN mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk tokoh ekonomi dunia. Peraih Nobel Ekonomi asal Amerika Serikat, Paul Romer, menilai bahwa pembangunan kota baru seperti IKN memiliki potensi besar untuk berkembang dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan menyediakan ruang publik yang luas.
Menurut Romer, kota yang inklusif akan memberikan kesempatan lebih besar bagi masyarakat dari berbagai latar belakang untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Bisakah memuat kota yang sukses dengan orang-orang yang masih merintis? Tentu saja. Itu yang dilakukan oleh kota New York ketika menarik imigran. Mereka dapat berkembang dan menjadi sukses. Peluang itu ada dan tidak akan pernah hilang,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa keberhasilan IKN tidak hanya bergantung pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada bagaimana kota tersebut dapat memberikan ruang bagi kaum menengah ke bawah untuk berkembang. Model ini telah terbukti berhasil diterapkan di berbagai kota besar dunia dan berpotensi meningkatkan daya saing IKN di tingkat global.
Sebagai proyek investasi jangka panjang, IKN menawarkan berbagai peluang bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif untuk menarik minat investor, termasuk kemudahan perizinan, infrastruktur modern, serta jaminan keberlanjutan lingkungan.
Selain menjadi pusat pemerintahan, IKN juga dirancang sebagai kota yang ramah lingkungan dengan penggunaan energi bersih. Hal ini sejalan dengan visi global dalam mengembangkan kota-kota hijau yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga keseimbangan ekologi.
Dengan sinergi antara pemerintah, investor, dan masyarakat, IKN diharapkan menjadi kota masa depan yang tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan. Komitmen Prabowo-Gibran dalam pembangunan IKN diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia maju dengan pusat pemerintahan modern yang kompetitif di tingkat global.
Baca Juga