Oleh : Joanna Alexandra Putri )*
Indonesia tengah menghadapi salah satu tantangan terbesar dalam sejarahnya, yaitu peredaran narkoba yang terus merajalela. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyerukan perlunya sinergi nasional untuk memberantas ancaman ini. Komitmen yang ditunjukkan pemerintah menjadi harapan besar bagi masyarakat yang menginginkan lingkungan lebih aman dan masa depan yang lebih cerah.
Langkah konkret Presiden Prabowo dalam memprioritaskan pemberantasan narkoba tidak hanya melibatkan aparat penegak hukum, tetapi juga merangkul seluruh elemen masyarakat dan kerja sama internasional. Ajakan kepada masyarakat untuk terlibat secara aktif menjadi landasan penting dalam perjuangan panjang melawan narkoba.
Peredaran narkoba di Indonesia telah menyentuh hampir seluruh lapisan masyarakat. Desa-desa yang dulunya dianggap aman kini tak luput dari jeratan barang haram ini. Pengaruh buruk narkoba tidak hanya merusak mental dan fisik individu, tetapi juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang sangat besar.
Kehilangan generasi muda akibat ketergantungan narkoba adalah ancaman serius bagi keberlanjutan bangsa. Dalam konteks ini, perang melawan narkoba bukan lagi sekadar tugas aparat hukum, melainkan tanggung jawab kolektif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan telah menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas dan penguatan sistem pertahanan nasional untuk melawan ancaman narkoba. Salah satu contoh nyata adalah inisiatifnya dalam memperkuat hubungan internasional untuk menanggulangi masalah ini.
Dalam kunjungan kenegaraannya ke Peru, Prabowo menggandeng Presiden Dina Boluarte untuk membahas langkah-langkah strategis dalam memerangi perdagangan narkoba lintas negara. Kesepakatan untuk memperkuat stabilitas kawasan Pasifik menjadi salah satu langkah awal dalam mempersempit ruang gerak para pelaku kejahatan narkoba.
Kerja sama Indonesia dengan negara lain seperti Peru menunjukkan bahwa masalah narkoba bukan hanya tantangan domestik, tetapi juga ancaman global. Kawasan Pasifik, yang sering menjadi jalur strategis peredaran narkoba internasional, memerlukan perhatian khusus.
Kolaborasi lintas negara menjadi kunci untuk menutup celah yang dimanfaatkan jaringan narkoba internasional. Dengan membangun aliansi kuat, Indonesia tidak hanya memperkuat posisi dalam melawan peredaran narkoba tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi stabilitas kawasan.
Namun, ancaman yang dihadapi Indonesia tidak hanya berasal dari luar negeri. Di dalam negeri, ancaman semakin kompleks dengan munculnya produksi narkoba lokal. Tahun 2024 menjadi salah satu titik kritis ketika dua laboratorium clandestine berhasil diungkap di Bali dan Banten. Temuan ini menjadi alarm bahwa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran peredaran, tetapi juga lokasi produksi narkoba.
Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dipimpin Marthinus Hukom telah menunjukkan perannya sebagai garda terdepan dalam memerangi ancaman ini. BNN memperkuat kemampuan intelijen dengan melibatkan personel kompeten dan menjalin kerja sama dengan mitra internasional, termasuk Australian Federal Police (AFP).
Kerja sama dengan AFP menjadi salah satu bentuk kolaborasi strategis yang diharapkan mampu meningkatkan efektivitas BNN dalam membongkar jaringan narkoba. Dukungan berupa pelatihan dan berbagi informasi dari AFP memberikan keuntungan besar bagi Indonesia dalam menghadapi ancaman yang semakin canggih.
Selain itu, BNN juga terus memperkuat kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba. Edukasi ini menjadi langkah penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba sejak dini.
Di tingkat lokal, pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam mencegah peredaran narkoba. Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas, Rayaniatie Djangkan, menekankan pentingnya sistem penanganan yang komprehensif, integratif, dan berkelanjutan.
Pemerintah daerah harus proaktif mengeluarkan kebijakan yang menutup ruang gerak narkoba, baik di lingkungan pendidikan, tempat ibadah, maupun pedesaan. Selain itu, perangkat daerah juga harus bergerak bersama untuk mendukung upaya pemerintah pusat dalam memberantas narkoba.
Rayaniatie juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mendukung aparat penegak hukum. Di daerah-daerah terpencil dengan jumlah aparat terbatas, partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan. Dengan memberikan informasi yang akurat dan mendukung kebijakan antinarkoba, masyarakat dapat menjadi bagian dari solusi.
Ia juga memberikan apresiasi kepada kepolisian yang terus berupaya memerangi narkoba, meskipun tantangan di lapangan sangat besar. Peran kepolisian sebagai ujung tombak penegakan hukum tidak akan efektif tanpa dukungan penuh dari masyarakat.
Langkah-langkah yang diambil Presiden Prabowo, BNN, pemerintah daerah, dan aparat penegak hukum menunjukkan bahwa perang melawan narkoba adalah perjuangan bersama. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat harus terus diperkuat.
Tidak kalah penting, upaya ini harus disertai dengan strategi jangka panjang yang melibatkan edukasi, pencegahan, serta penindakan tegas. Dengan dukungan masyarakat yang aktif, Indonesia memiliki peluang besar untuk memberantas peredaran narkoba hingga ke akar-akarnya.
Perang melawan narkoba bukan hanya tentang memberantas kejahatan, tetapi juga menyelamatkan masa depan bangsa. Setiap langkah kecil yang dilakukan, mulai dari edukasi di lingkungan keluarga hingga kebijakan tingkat nasional, memiliki dampak besar dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari ancaman narkoba.
Mari bersama-sama kita dukung langkah-langkah ini. Masa depan generasi muda dan stabilitas bangsa ada di tangan kita. Kita harus bersatu melawan ancaman ini, demi Indonesia yang lebih baik.
)* Kontributor Jeka Media Institute