Oleh : Adwi Guntur )*
Pemerataan ekonomi di Indonesia telah menjadi isu yang menonjol selama beberapa dekade terakhir. Ketimpangan sosial dan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan, antara pulau Jawa dan luar Jawa, serta antara kelas masyarakat atas dan bawah, masih menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi. Presiden Prabowo, telah merancang beberapa langkah strategis untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia dapat merasakan kesejahteraan ekonomi yang adil dan merata.
Langkah pertama yang menjadi prioritas utama Presiden Prabowo adalah pembangunan infrastruktur yang merata hingga pelosok negeri. Infrastruktur yang baik dan terintegrasi, seperti jalan raya, pelabuhan, dan jaringan transportasi, sangat penting dalam mendukung distribusi ekonomi ke daerah-daerah terpencil. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, distribusi barang dan jasa dapat berjalan lebih lancar dan efisien, sehingga membuka peluang ekonomi di berbagai daerah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan BUMN akan terus berperan sebagai penyeimbang ekonomi Indonesia. Hal ini selaras dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan pemerataan ekonomi. Erick meminta para dirut BUMN untuk meneruskan program ekonomi kerakyatan yang telah berjalan dalam lima tahun terakhir. Dengan pasar yang terbuka, BUMN dinilai mampu tampil kompetitif sekaligus berperan besar dalam melindungi ekonomi masyarakat.
Di sisi lain, Indonesia adalah negara agraris dan maritim yang memiliki potensi besar di sektor pertanian dan kelautan. Presiden Prabowo menganggap sektor ini sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintahan berfokus pada penguatan sektor pertanian dan kelautan sebagai salah satu cara untuk menciptakan lapangan kerja dan mendistribusikan pendapatan secara lebih merata. Dalam konteks pertanian, Presiden Prabowo telah mengarahkan program-program yang memberikan pelatihan dan dukungan kepada petani. Hal ini mencakup modernisasi teknologi pertanian, penyediaan pupuk bersubsidi, dan peningkatan kualitas bibit tanaman. Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas hasil panen, tetapi juga membantu petani untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan potensi ekonominya masing-masing. Oleh karena itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pendekatan ekonomi yang berbasis potensi lokal. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di setiap daerah, pemerintah berupaya menciptakan sektor-sektor ekonomi unggulan yang relevan dengan karakteristik wilayah tersebut. Misalnya, di wilayah Sulawesi dan Maluku yang kaya akan hasil laut, pemerintah mendukung pengembangan industri pengolahan ikan. Di sisi lain, wilayah Kalimantan dan Sumatera yang kaya akan sumber daya alam, didorong untuk fokus pada hilirisasi industri yang bisa meningkatkan nilai tambah. Program ekonomi berbasis potensi lokal ini juga dirancang agar masyarakat setempat dapat menjadi pelaku utama dalam pengembangan ekonomi di wilayahnya. Dengan demikian, kesempatan kerja dan pendapatan diharapkan bisa tumbuh, sehingga dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Presiden Prabowo memahami bahwa investasi adalah salah satu faktor utama dalam memajukan ekonomi daerah. Untuk itu, pemerintahannya terus mendorong agar lebih banyak investor tertarik menanamkan modal di daerah-daerah yang selama ini kurang berkembang. Langkah ini dilakukan dengan menyederhanakan perizinan dan memberikan insentif kepada investor yang bersedia berinvestasi di daerah tertinggal. Dengan adanya investasi yang masuk, diharapkan dapat terbuka lapangan pekerjaan baru dan transfer teknologi yang dapat mendorong perekonomian daerah. Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk menjamin keamanan bagi para investor. Dengan memastikan stabilitas politik dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia, PresidenPrabowo berharap investor akan lebih percaya diri untuk menanamkan modalnya di berbagai wilayah yang memiliki potensi besar.
Diketahui, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM tidak hanya memberikan lapangan kerja, tetapi juga menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar lebih banyak dukungan diberikan kepada pelaku UMKM dalam bentuk pelatihan, akses permodalan, dan akses ke pasar. Program pemberdayaan UMKM ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal di pasar domestik maupun internasional. Pemerintah juga mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform digital agar dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Dengan peningkatan digitalisasi UMKM, diharapkan sektor ini dapat menjadi lebih produktif dan efektif, sehingga mampu meningkatkan pendapatan para pelaku usaha kecil di berbagai daerah.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria mengatakan komitmen pemerintahan saat ini adalah pengembangan UMKM sebagai pilar penyokong ekonomi nasional. Ada 4 tantangan pengembangan adopsi digital UMKM saat ini, yakni kapasitas keuangan, koneksi internet, keterampilan digital, dan keterbatasan perangkat komputer. Untuk mendorong peningkatan kapasitas penguasaan digital di kalangan pelaku UMKM, pihaknya telah membuat program pembangunan infrastruktur telekomunikasi, pelatihan talenta digital UMKM, pendampingan UMKM level up, dan akselerasi bisnis UMKM. Tentunya ini semua perlu dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat bisnis, perguruan tinggi, fasilitator, aktivis UMKM, dan wirausahawan.
Langkah-langkah strategis yang diambil oleh Presiden Prabowo untuk pemerataan ekonomi di Indonesia mencerminkan komitmen pemerintah dalam menciptakan keadilan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan pembangunan infrastruktur, penguatan sektor pertanian dan kelautan, pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, percepatan investasi, reformasi pendidikan, dan peningkatan daya saing UMKM, diharapkan kesejahteraan ekonomi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, dari Sabang sampai Merauke. Tantangan dalam mewujudkan pemerataan ekonomi memang tidak mudah, tetapi dengan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, optimisme untuk mewujudkan Indonesia yang lebih makmur dan berkeadilan semakin besar. Pemerataan ekonomi bukan hanya tentang pertumbuhan angka, tetapi tentang menciptakan kesempatan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
)* Penulis merupakan mahasiswa pascasarjana