Mata Indonesia, Yogyakarta – Berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) berencana akan turun aksi peduli Palestina kembali pada 13 Oktober 2024 pagi hari di Kawasan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta.
Namun sebelum melakukan aksi solidaritas sebagian peserta akan mengikuti Kajian Subuh Akbar bersama di Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Hal tersebut disampaikan Nur Aisyah Haifani selaku Ketua Persaudaraan Mak-Mak Indonesia (PMMI) DIY) yang biasa disapa dengan Mak Ais, (Senin, 7/10/2024).
Aksi yang kesekian kalinya ini juga dalam rangka memperingati satu tahun gerakan peduli Palestina di Yogyakarta.
¨Dalam aksi solidaritas bersama ini bertema, Satu Tahun Menyala Palestinaku karena upaya kepedulian berbagai ormas sudah sejak dari Tahun 2023. Aksi peduli Palestina ini terbuka bagi siapa saja yang memang memiliki rasa solidaritas sama terhadap masyarakat Palestina¨, ungkap Ketua PMMI DIY.
Pihaknya juga menyampaikan dalam aksi kemanusiaan tersebut ingin mengingatkan seluruh umat manusia tidak hanya umat muslim bahwa masih terjadi genosida dan invasi dari Israel ke Palestina yang didalamnya tidak hanya umat muslim yang menjadi korban tetapi masyarakat non muslim juga banyak. Selama ini berbagai komunitas dan ormas yang tergabung dalam FUI terus melakukan pembukaan donasi termasuk pada saat aksi untuk membantu masyarakat Palestina.
¨Kita terus berusaha baik aksi, open donasi dan terus mendoakan, semoga ada keajaiban untuk masyarakat Palestina agar bisa tetap bertahan dan perang segera selesai¨, kata Mak Ais.
Sementara itu, gerakan mengkampanyekan boikot produk-produk yang mendukung finansial Israel tetap dilakukan. Tujuannya bukan untuk mematikan usahanya namun untuk memberikan peringatan agar mereka menghentikan suplai dana ke Israel.
¨Dampak dari kampanye boikot tidak menggunakan produk-produk yang mendukung Israel adalah omset perusahaan-perusahaan tersebut turun dengan harapan tidak mengirimkan dukungan finansial lagi ke Israel dan tidak bertujuan untuk mematikan usahanya¨, tegas Nur Aisyah Haifani.